Manajer Pak Oles Green School, Koentjoro Adijanto saat memberi penjelasan proses pembuatan pupuk organik Bokashi di hadapan mahsiswa dan dosen Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo Jawa Tengah.

Keberadaan Pak Oles Green School (POGS) atau yang juga dikenal sebagai pertanian percontohan tanamaan obat herbal yang berlokaasi di Jalan Waribang, Kesiman Denpasar Timur, Bali semakin menarik kunjungan dari berbagai kalangan. Yang terbaru adalah kunjungan dari rombongan mahasiswa dan dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo Jawa Tengah.

Menurut pimpinan rombongan yang juga Ketua Program Studi Pendidikan Biologi, Nur Rohimah Hanik,M.P., kunjungannya ini ada beberapa tujuan. Pertama, melanjutkan kerja sama dengan manajemen POGS yang sudah terjalin sejak sebelum pandemi covid-19. Mengajak mahasiswa belajar tentang berbagai macam tanaman obat, juga untuk mengenal produk Minyak Oles Bokashi dan manfaatnya.

Dipilihnya objek kunjungan ke POGS, karena di lokasi ini banyak terdapat jenis tanaman obat yang berkaitan juga dengan mata kuliah di Prodi Pendidikan Biologi. Kunjungannya ini sudah deprogram setiap tahun, kecuali saat terjadi wabah covid-19 sempat terhenti. 

“Kami setiap tahun ke sini dalam rangka KKL (Kuliah Kerja Lapangan) bagi mahasiswa. Tapi sempat terhenti saat terjadi pandemi covid-19,” ujar Nur Rohimah Hanik, di sela-sela kunjungannya, Jumat (2/8/2024).

Ke depannya, Nur Rohimah Hanik berharap kerja sama bisa lebih luas lagi misalnya dalam penelitian tugas akhir mahasiswa dan juga pengabdian kepada masyarakat yang menampilkan narasumber dari Pak Oles Green School. Selain itu juga dalam upaya pengembangan kelembagaan, selain juga bidang pendidikan yang sudah berlangsung selama ini. 

“Selama ini yang terakhir, untuk penelitian tugas akhir baru soal identifikasi tanaman hias. Kalau nantinya mahasiswa tertarik mengidentifikasi tanaman obat di sini itu akan lebih bagus lagi,” ujar Nur Rohimah Hanik.

Kerja sama dan kunjungannya ke POGS ini telah memberi manfaat, yakni untuk point akreditasi lembaganya, sebab nilai kerja samanya ini termasuk kategori tingkat nasional. “Jadi manfaat KKL ini untuk akreditasi bagi lembaga, begitu juga bagi mahasiswa,” katanya. 

Manfaat lain dari KKL ini, lanjut Nur Rohimah Hanik, juga menambah pengetahuan tentang proses pembuatan pupuk organik yang menggunakan campuran Effektive Microoganisms 4 (EM4). Begitu juga sangat tertarik dengan produk-produk herbal dari Industri Obat Tradisional PT Karya Pak Oles Tokcer. Termasuk juga produk EM4 Toilet yang diproduksi PT Songgolangit Persada yang mampu mengurai tinja dan limbah sehingga sangat bermanfaat dalam menanggulangi masalah septic tank yang penuh.

Terkait hal itu, Nur Rohimah Hanik pun berharap agar ke depan pihaknya tetap ingin bekerja sama dan pihak Pak Oles Green School masih mau menerima mahasiswanya untuk melaksanakan program KKL maupun keperluan magang. “Misalnya magang soal budidaya tanaman obat, karena ada mata kuliah tentang tanaman obat. Harapan kami begitu,” ujar Nur Rohomah Hanik yang pada kunjungan KKL-nya kali ini mengajak 17 mahasiswa dan mahasiswi semester VI.

Ditanya soal kesan dalam kunjungannya, Nur Rohimah Hanik mengaku sangat memuaskan, mulai dari penerimaan, pelayanan hingga materi dan penjelasan yang diterimanya. “Mulai dari penerimaan, pelayanan dan juga penjelasan dan materi dari Pak Yoyok (maksudnya Koentjoro Adijanto, Manajer Pak Oles Green School) sangat bagus,” ujarnya.linktr.ee/pakolescom

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini