Dr. Sumit Sharma menunjukkan anatomi tubuh peserta yoga saat melakukan gerakan yoga di Pak Oles Yoga Studio.

Aktivitas yoga merupakan kegiatan yang universal (berlaku untuk semua orang atau seluruh dunia), tidak ada kaitan dengan ras dan warna kulit. Masyarakat global umumnya mengenal yoga sebagai aktivitas latihan utamanya asana (postur) bagian dari Hatta Yoga. Yoga juga digunakan sebagai salah satu pengobatan alternatif, biasanya hal ini dilakukan dengan latihan pernapasan, olah tubuh dan meditasi.

Guna mendapatkan hasil yang baik dalam penyembuhan, aktivitas yoga tidak bisa dilakukan hanya sekali dua kali saja dalam seminggu, namun harus lebih rutin, ujar Dr. Sumit Sharma, seorang Master Holistic Yoga Therapy ketika tampil sebagai pembicara utama dalam Workshop “Holistic Healing Yoga for Modern Men” didampingi Dr. Wididana, Instruktur Yoga International di Pak Oles Yoga Studio di Jalan Pendidikan Sidakarya No.66 X Denpasar Selatan, belum lama ini.

Ia menjelaskan, melakukan gerakan yoga butuh proses dan ketekunan, ibarat pertumbuhan anak kecil menjadi dewasa, membutuhkan waktu tidak bisa cepat-cepat atau instan. Karena dalam hidup sepenuhnya perlu pengaturan. Di yoga ada pengaturan tubuh begitu juga dalam pekerjaan.

“Dalam kehidupan kita semuanya harus diperbaiki untuk mendapatkan kebahagian,” ujar Dr. Sharma. Tubuh memerlukan relaksasi, karena kalau tubuh dan pikiran tegang, stres itu harus dilepaskan. Pengedalian stres dengan pengatahuan yang tepat sangat penting apalagi bekerja sebagai marketing yang selalu dikejar target sangat rentan terhadap stres.

Dr. Sharma menekankan, sebenarnya dalam kegiatan yoga dapat menyelesaikan masalah yang standar dengan pranayama (pernafasan). “Kalau kita nafas, dan perhatian terus dipusatkan pada nafas, sebenarnya kita bisa meningkatkan atau menggadakan pikiran kita untuk menghadapi masa sekarang,” ujarnya.

Selain melakukan kegiatan yoga dengan olah tubuh, mengatur pola makan juga memiliki pengaruh penting dalam menjaga kesehatan. Karena makanan tersebut dapat mempengaruhi pikiran.

Saat makan, sangat tidak disarankan untuk mengisi perut sampai penuh, karena akan menyusahkan organ pencernaan dalam mencerna makanan. Idealnya konsumsi makanan 50%, konsumsi air 25% dan 25% dikosongkan untuk enzim dalam menjaga ketahanan tubuh.

“Makan jangan langsung penuh, tetapi sedikit demi sedikit lebih bagus, misalnya setiap 2 jam diselingin dengan camilan, itu tidak masalah, tetapi kalau langsung penuh itu berbahaya untuk perut,” tegas Dr. Sharma.

Ia menyarankan, untuk mengatur pola makan sehingga pencernaan bisa melakukan tugasnya dengan baik. Kalau itu semuanya dilakukan diimbangi dengan aktivitas latihan yoga, pikiran dan juga pekerjaan akan berubah menjadi lebih baik.

“Apalagi pada zaman modern saat ini, sebagian besar orang fokus untuk mencari uang jadi lupa akan menjaga kesehatan. Padahal kalau sudah punya uang banyak, juga tidak akan ada artinya bila kita sakit-sakitan,” ujarnya.

Menurutnya, untuk bisa hidup sehat konsentrasinya juga harus bagus. Dengan konsetrasi bagus pernafasan bagus, kesehatan juga akan bagus. “Jangan tubuh kita disini, namun pikiran kita melayang kemana-mana, karena dengan pikiran yang tidak fokus bisa menjadikan pikiran sakit,” jelasnya.linktr.ee/pakolescom

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini