Organisasi Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Ban, Kabupaten Karangasem, Bali diminta untuk mengembangkan produk olahan rosella dan mangga guna menunjang perekonomian keluarga. Pengembangan produk olahan menjadi penting dalam upaya memanfaatkan produksi pertanian yang melimpah saat musim panen.
Permintaan tersebut disampaikan Dekan Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa yang sekaligus menjadi ketua dalam program pengabdian kepada masyarakat (PKM) internasional, Prof. Dr. Ir. Luh Suriati,M.Si di Karangasem pada Sabtu (6/7). Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Universitas Warmadewa, Safe Network, Universiti Teknologi Mara (UiTM) Malaysia, serta Universitas Andalas, Sumatera Barat. Kerja sama ini bertujuan untuk mengembangkan produk berbahan dasar rosella dan mangga yang berpotensi memberikan nilai tambah bagi ekonomi lokal.
Dalam sambutannya, Prof. Dr. Ir Luh Suriati, M.Si menekankan pentingnya inovasi dalam pengembangan produk pangan. “Rosella dan mangga adalah komoditas lokal yang memiliki potensi besar. Dengan pengolahan yang tepat, produk berbasis rosella dan mangga bisa menjadi produk unggulan yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat Desa Ban,” katanya.
Anggota kelompok PKK Desa Ban sendiri mengaku senang dan antusias mengikuti kegiatan ini. “Kami sangat berterima kasih atas ilmu dan pelatihan yang diberikan. Kami berharap bisa mengaplikasikan ilmu ini untuk mengembangkan usaha kami,” ungkap Suriati.
Kegiatan ini mencakup pelatihan praktis tentang cara mengolah rosella dan mangga menjadi berbagai produk seperti teh rosella, dan dodol mangga. Selain itu, para peserta juga mendapatkan pengetahuan tentang strategi pemasaran dan manajemen usaha kecil agar produk mereka dapat bersaing di pasar yang lebih luas.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan PKK Desa Ban tidak hanya mampu memproduksi berbagai produk olahan dari rosella dan mangga, tetapi juga dapat mengelola usaha mereka secara mandiri dan berkelanjutan. Kegiatan pengabdian masyarakat seperti ini membuktikan bahwa sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan komunitas lokal dapat menciptakan perubahan positif bagi kesejahteraan masyarakat.
Kegiatan pengabdian ini diakhiri dengan penyerahan bantuan alat pengolahan kepada para peserta dan penyampaian harapan agar ilmu yang telah didapatkan dapat terus dikembangkan dan diwariskan kepada generasi berikutnya. “Kami berharap kegiatan ini menjadi awal yang baik untuk pemberdayaan lebih lanjut dan pengembangan potensi lokal,” tutup Prof. Suriati.https://linktr.ee/em4