Subki, petani padi yang rutin menggunakan EM4 untuk meningkatkan produktivitas usaha taninya yang ramah lingkungan.

Effective Microorganisms 4 (EM4) pertanian yakni cairan yang berisi campuran berbagai jenis mikroorganisme hidup dan bermanfaat untuk memfermentasi bahan organik di dalam tanah menjadi unsur organik yang dapat meningkatkan kesuburan tanah dan produktivitas tanaman.

“EM4 pertanian sangat cocok untuk tanaman perkebunan, hortikultura, padi dan palawija, karena sifatnya ramah lingkungan dan tidak menimbulkan pencemaran,” tutur Manajer Pak Oles Green School, Ir. Koentjoro Adijanto yang akrab disapa Pak Yoyok.

Ia mengatakan, dengan sentuhan EM4 pertanian dapat melakukan berbagai jenis aplikasi antara lain membuat pupuk organik bokashi padat, pupuk bokashi cair dan membuat ekstrak tanaman obat/fermented plant extract (FPE).

Penggunaan pupuk organik bokashi padat dan pupuk organik bokashi cair dapat membantu upaya pelestarian lingkungan agar tetap asri dan terjaga dengan harapan generasi selanjutnya dapat merasakan suburnya tanah Nusantara.

Ssementra Staf Ahli PT Songgolangit Persada (SLP), yang juga Instruktur EM pada Institut Pengembangan Sumber Daya Alam (IPSA) Bali, Ir. I Gusti Ketut Riksa menambahkan,  membuat pupuk Bokashi prosesnya sangat mudah dengan sentuhan teknologi EM.

Semua petani dimanapun berada bisa dan mampu membuat pupuk organik Bokashi secara murah, mudah dan cepat memanfaatkan bahan baku sampah dan limbah organik dengan sentuhan EM4.

Membuat pupuk ramah lingkungan itu dapat dilakukan di mana saja, baik di gudang, halaman rumah, di tegalan atau di sawah. kumpulkan bahan organik sebanyak mungkin meliputi sampah organik, sampah rumah tangga, sampah dapur, serbuk kayu gergajian, sekam padi serasah dan kotoran hewan.

Semua bahan tersebut ditumpuk bercampur ditaburi dengan sedikit dedak lalu siram dengan EM yang telah diencerkan dengan setiap 10 cc EM per liter air hingga kelembaban mencapai sekitar 35 persen-40 persen kemudian ditutup dengan terpal.

Hanya dengan fermentasi selama dua minggu, semua bahan organik akan menjadi pupuk bokashi yang siap ditaburkan di lahan persawahan. Setelah menaburkan bokashi barulah lahan dibajak, digaru seperti biasanya.

Membuat bokashi langsung di atas lahan sawah, setelah panen langsung babad jerami sampai dipangkalnya, tambahkan lagi dengan serasah lainnya seperti rabasan rerumputan, sampah-sampah organik, serbuk kayu bekas gergajian, sekam padi dan kotoran hewan semakin banyak lebih bagus.

Taburkan bokashi dua ton per hektar secara merata selanjutnya genangi lahan sawah dengan air irigasi yang ditambah dengan 100 liter EM aktif, yang berasal dari lima liter EM asli. Biarkan genangan itu selama tiga minggu, semua bahan organik akan menjadi lumat, setelah itu baru dibajak seperti biasa dilakukan, bahan organik bercampur dengan lahan olah, tutur Gusti Riksa.https://linktr.ee/em4

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini