Mahasiswa Kelas Agroteknologi 5, Semester 4, Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Nusa Cendana, melakukan kegiatan praktikum pembuatan pupuk bokashi yang diselenggarakan di Kelurahan Bakunase 2, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang. Kegiatan tersebut dipandu secara langsung oleh Agustina Etin Nahas sebagai dosen pengampu Mata Kuliah Teknologi Budidaya Tanaman.
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan praktikum pembuatan pupuk bokashi ini adalah: sekop, parang, pisau, alat timbangan, alat tumbuk (besi tumbuk dan cobek), terpal, ember, alat pengaduk (centong), alat semprot semi otomatis untuk menyimpan larutan EM4 yang sudah diencerkan, tanah 100 kg, sekam bakar 2 kg, pupuk kandang (kotoran sapi) 2 kg, cangkang telur yang sudah ditumbuk halus sebanyak 2 kg, kulit bawang 10 ons, sampah dapur (sisa-sisa potongan sayur, kulit pisang).
Daun keladi 60 kg, dan larutan dekomposer (EM4) sebanyak 10 tutup botol EM4 bagian luar), gula pasir 1 kg, air cucian beras 3 liter dan air bersih 7 liter. Seperti yang diulas website agroteknologi.undana.ac.id
Rajang semua material organik seperti daun keladi dan sisa-sisa potongan sayur dan kulit pisang menjadi potongan kecil, cuci cangkang telur lalu dikeringanginkan, setelah itu ditumbuk halus dengan menggunakan lesung besi dan cobek.
Campurkan semua bahan yang sudah dirajang dengan tanah, sekam padi, kotoran sapi, cangkang telur, kulit bawang yang telah disiapkan, aduk hingga merata menggunakan sekop. Encerkan larutan EM4 (sebanyak 10 tutup botol bagian luar dari EM4) ke dalam ember yang berisi 10 liter air yang terdiri dari 7 liter bersih dicampurkan dengan 3 liter air cucian beras dan 1 kg gula pasir), lalu diaduk secara merata menggunakan alat centong/pengaduk, setelah itu larutan tersebut didiamkan selama 20 menit.
Setelah 20 menit larutan EM4 tersebut disaring kan dan dimasukkan ke dalam tangki, Kemudian percikan secara perlahan- lahan pada campuran bahan baku tadi sambil diaduk menggunakan sekop sampai merata.
Atur kelembaban hingga mencapai 30-40%. Untuk memperkirakan tingkat kelembaban, kepalkan campuran hingga bisa menggumpal tetapi tidak sampai mengeluarkan air. Apabila kelembabannya kurang, tambahkan air secukupnya. Tutup rapat dengan terpal, diamkan hingga 7-21 hari.
Kontrol suhu fermentasi hingga maksimal 45 derajat celcius , apabila melebihi suhu tersebut, aduk dengan sekop agar suhunya turun. Setelah 21 hari, biasanya pupuk bokashi sudah terbentuk dan bisa diaplikasikan langsung, ungkap Etin.
Agustina Etin Nahas selaku dosen pendamping praktikum menyampaikan terima kasih kepada seluruh mahasiswa yang turut hadir dalam kegiatan praktikum pembuatan pupuk bokashi ini, semoga kegiatan praktikum ini dapat menambah ilmu dan meningkatkan keterampilan mahasiswa khususnya membuat pupuk bokashi dengan memanfaatkan bahan organik yang tersedia di sekitar kita yang ramah lingkungan.https://linktr.ee/em4