Keberadaan kebun percontohan tanaman obat-obatan Bokashi Farm yang berlokasi di Jalan Waribang, Kesiman, Denpasar Timur semakin diminati dari berbagai kalangan. Mulai dari rombongan anak-anak PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), SD atau yang sederajat, SMP/SMA, perguruan tinggi dari berbagai kota/daerah di Tanah Air termasuk instansi perbankan bahkan komunitas lainnya dengan beragam kegiatannya.
Dengan luas 45 are (4.500 m2), areal ruang terbuka hijau yang dirintis sejak 2009 ini diperuntukkan sebagai sarana edukasi tanaman obat dan pertanian organik dengan menggunakan teknologi EM4 (Effective Mikroorganisms) yang lisensinya satu-satunya dipegang PT Songgolangit Persada (SLP) dengan Direktur Utamanya Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr.
Rata-rata rombongan yang berkunjung ke Bokashi Farm yang juga dikenal sebagai Pak Oles Green School ini, merasa puas, bahkan melebihi ekspektasinya. Karena selain mendapatkan pengalaman serta tambahan ilmu atau pengetahun yang baru yang tak terbayangkan sebelumnya, juga pelayanan dari manajemen dinilai sangat familiar dan juga detail dalam memberikan penjelasan.
Dari sekian banyak pengunjung belakangan ini, sebutlah Saiful Bahri yang merupakan Wakil Rektor Bidang Akademik yang sekaligus menjadi pimpinan rombongan mahasiswa Universitas Slamet Riyadi Surakarta mengaku sangat memuaskan dalam kunjungannya ke Bokashi Farm, baru-baru ini. Bahkan lembaganya menjajaki akan menjalin kerjasama ke depannya.
Begitu juga rombongan lainnya, yakni dari Bank SulutGo saat berkunjung yang tercatat sudah melakukan yang ketiga kalinya ke Bokashi Farm. “Kami merasa puas berkunjung ke sini (Bokashi Farm) karena tertarik dengan edukasinya, begitu juga suasana kebunnya yang luas terasa damai serta pelayanannya sangat bagus,” kata Eka Mayesti Daeli, perwakilan dari rombongan Bank SulutGo, baru-baru ini.
Daya tarik Bokashi Farm selain karena merupakan kebun percontohan pertanian organik dengan dengan koleksi beragam jenis tanaman herbal berkhasiat obat, juga diperkuat sistem manajemen yang profesional yang dikendalikan Manajer Koentjoro Adijanto alias Yoyok, sosok yang berlatar belakang sarjana pertanian.
Selain itu di lokasi ini juga ada restoran yang berkolaborasi dengan Warung Sunda “Kang Zanger” yang menyediakan berbagai menu makanan dan minuman halal khas Sunda seperti Nasi Timbel, Gurami, Ayam Bakar dan lainnya, sangat cocok untuk makan siang acara kantor, meeting bersama client ataupun arisan keluarga. Dari pengunjung rata-rata merasa sangat puas dengan cita rasa menu yang disajikan di restoran ini. “Rombongan pengunjung biasanya include dengan makan siang di sini,” ujar Yoyok.
Yang juga tak kalah pentingnya dalam menunjang daya tarik keseluruhan Bokashi Farm adalah andil dari sosok I Nyoman Suwandi,60. Pria yang mantan karyawan Bank Seri Partha Denpasar ini berperan merawat dan memelihara kebun berikut semua tanaman yang tumbuh di areal kebun tersebut. Sehingga kebun pun tampak bersih, rapi, asri dan terawat, dan juga tanaman tumbuh subur. Kondisi ini juga yang ikut menunjang daya tarik Bokashi Farm di mata tamu pengunjung.
Sebagai karyawan di PT Karya Pak Oles Tokcer, bapak dua putra dan satu putri ini selalu siaga pada jam kerja di lokasi terlebih lagi ada jadwal kunjungan rombongan tamu. Nyoman Suwandi tampak sigap dan piawai saat memberikan tutorial tentang tahapan proses cara pembuatan pupuk organik yang menggunakan EM4 kepada tamu rombongan. Begitu juga saat menyiapkan bahan-bahan pembuatan pestisida alami berbahan beraneka tanaman rempah/obat dan rimpang. Semua produk yang dihasilkan menggunakan campuran EM4.
Menurut Nyoman Suwandi yang asal Banjar Kebun Kori, Kesiman, Denpasar Timur, saat ini di areal Bokashi Farm ada sekitar 135 jenis tanaman herbal berkhasiat obat, termasuk 70 jenis tanaman yang masuk katagori kecil-kecil, seperti pegagan, lidah buaya, sereh. jahe, kunyit, dan lainnya.
Dari pengalamannya bekerja di Bokashi Farm, Nyoman Suwandi mengaku menambah pengetahuan tentang tanaman obat dan manfaatnya. Pengetahuannya itu justru didapatkannya dari pembeli tanaman obat. Misalnya ketika ada seseorang yang ingin membeli daun sambung nyawa, lalu dia pun menanyakan maanfaatnya. “Ya saya jadi tahu kegunaan tanaman obat dari para pembeli yang datang ke sini,” kata Nyoman Suwandi.https://linktr.ee/em4