Lakukan Pengolahan Limbah Qurban Berwawasan Lingkungan Dengan EM4

0
148

Bertepatan pada hari raya Idul Adha, umat Muslim yang berkemampuan menyembelih hewan qurban dibagikan kepada yang memerlukan dan sebagian dibolehkan untuk diikonsumsi sendiri. Adapun hewan yang dapat dikurbankan berdasarkan syariat Islam meliputi kambing, domba, unta, sapi hingga kerbau.

Proses berkurban umum dilakukan pasca pelaksanaan sholat Idul Adha hingga tiga hari setelahnya (hari Tasyriq). Pemotongan hewan qurban selain dilakukan di Rumah Potong Hewan (RPH) juga dilakukan pada tempat yang tersedia tempat penanganan limbah (lubang atau septic tank) dan tersedia akses air bersih yang cukup untuk kegiatan pemotongan hewan dan pembersihannya.

Meskipun lokasi pemotongan hewan qurban cukup bersih, namun aroma amis sisa darah dan kotoran hewan qurban masih tercium kalau tidak ditangani dengan maksimal. Namun dengan melakukan pengelolaan limbah qurban yang berwawasan lingkungan dapat dilakukan diantaranya dengan pemberian EM4 Limbah.

EM4 bakteri pengurai limbah organik merupakan kultur EM (Effective Mikroorganisme) dalam bidang mikrobiologi daur ulang limbah yang sangat efektif digunakan untuk menekan bakteri penyakit (E. Coli), limbah hotel (apartemen) restaurant, industri (pabrik), pasar, dan lain-lain baik dalam bentuk cair maupun padat.

Mengetahui akan manfaat yang sangat baik untuk mengurangi pencemaran lingkungan, sejumlah tempat pemotongan hewan qurban baik yang sekala besar maupun kecil menggunakan EM4 bakteri pengurai limbah organik dalam membersihkan limbah sisa pemotongan qurban agar tidak meninggalkan aroma amis atau bakteri yang merugikan.

Masjid Baitul Makmur yang berlokasi di Perumnas Monang-Maning Denpasar selalu mengunakan EM4 dalam menjaga kebersihan lingkungan setiap melaksanakan pemotongan hewan qurban supaya tidak ada sumber penyakit. Mengingat setiap hari raya Idul Adha, Masjid Baitul Makmur selalu melakukan qurban dengan jumlah yang cukup banyak.

Sementara itu Irkham Rosidi, Kepala Pemasaran PT Songgolangit Persada (SLP) Cabang Bali, NTB dan NTT mengatakan selalu rutin melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk menggunakan EM4 bakteri pengurai limbah organik untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat.

Selain itu, perusahaan SLP yang memproduksi dan memasarkan produk-produk pupuk hayati EM4 juga tetap rutin melakukan sosialisasi dan pembinaan kepada petani-petani di wilayah Bali. Tujuannya agar pengetahuan dan pemahaman petani semakin lengkap tentang manfaat produk EM4. Selain itu juga, karena melihat peluang penggunaan atau penyerapan produk EM4 di kalangan petani masih signifikan. Mereka tidak hanya kalangan petani di bidang pertanian, tapi juga pembudidaya perikanan hingga kalangan peternak.https://linktr.ee/em4

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini