Akademisi Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa (FP-Unwar) memperkenalkan usaha pengolahan kelapa menjadi Virgin Coconut Oil (VCO) dengan mengimplementasikan konsep zero waste. Implementasi konsep zero waste dalam produksi VCO ditawarkan dalam upaya mengoptimalkan sumber daya alam dan mengurangi adanya bahan yang terbuang menjadi sampah. Strategi ini juga dalam upaya mengurangi pencemaran lingkungan dan mengoptimalkan keuntungan.
Akademisi FP-Unwar, Ir. I Wayan Sudiarta, MP mengatakan, penerapan konsep zero waste merupakan upaya mendukung kebijakan pemerintah provinsi Bali terkait pengurangan sampah berbasis sumber. Jadi saatnya masyarakat diperkenalkan produksi VCO yang limbahnya dimanfaatkan menjadi produk bernilai ekonomi dalam bentuk serundeng.
“Pengolahan kelapa menjadi produk Virgin Coconut Oil atau VCO dan ampasnya diolah lebih lanjut menjadi serundeng berbumbu dan serundeng kacang, ketiganya adalah produk inovatif dengan kemasan yang khas oleh-oleh Desa Carangsari,” kata Sudiarta di sela-sela kegiatan Sosialisasi dan Pelatihan serangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan melibatkan Kelompok Belajar Usaha (KBU) “Sari Nadhi” Desa Carangsari, Kabupaten Badung pada Senin (17/6).
Sudiarta berharap hasil olahan kelapa yang dihasilkan dapat menjadi “oleh-oleh” khas Desa Carangsari yang telah ditetapkan sebagai Desa Wisata. Aneka produk olahan dapat dibuat dari buah kelapa, di antaranya kelapa parut kering, kopra, gula kelapa, santan, nata de coco, sirup air kelapa, kecap kelapa, keripik, selai kelapa, santan awetan dan banyak produk olahan dengan kelapa sebagai bahan utamanya.
Ia menambahkan, bahwa kelapa yang ditanam oleh masyarakat di Desa Carangsari kebanyakan dari jenis kelapa dalam (Coccus Nucifera) dan ada pula ditanam dari jenis kelapa genjah atau hibrida untuk menunjang kegiatan upacara adat/agama. Sebagai salah satu tanaman yang potensial terdapat di Desa Carangsari saat ini harga buah kelapa sangat murah bahkan pada saat panen raya harga buah kelapa hanya Rp4.000 per buah sedangkan ongkos panjat cukup mahal yaitu Rp20.000,- per pohon.https://linktr.ee/em4