Instruktur EM: Sosialisasikan EM Pada Dosen-Mahasiswa-Petani di Kaltim

0
177
Staf Ahli PT Songgolangit Persada, I Gusti Ketut Riksa menyampaikan materi terkait teknologi EM4 dalam sebuah seminar melalui aplikasi Zoom.

Staf Ahli PT Songgolangit Persada, Ir, I Gusti Ketut Riksa sekaligus   Instruktur Effective Microorganisms 4 (EM4) pada Institut Pengembnagan Sumber Daya Alam (IPSA) Bali, pernah mendapat kehormatan memberikan ceramah tentang teknologi EM kepada mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman-Kalimantan Timur atas undangan guru besar perguruan tinggi tersebut Prof. Ratna.

“Saya penuhi kehendak mahasiswa dan dosen menyangkut penyuluhan tentang teknologi EM di Gedung Bundar Universiritas Mulawarman- Kalimantan Timur,” tutur Gusti Ketut Riksa mengungkapkan pengalamannya menyebarluaskan pertanian organik berbasis teknologi EM.

Ia mengaku, memberikan informasi tentang teori dan praktik pertanian organik berbasis teknologi EM sehari penuh, ternyata besok harinya kembali mendapat undangan untuk memberikan ceramah yang sama kepada mahasiswa dan dosen Universitas Kertanegara.

Undangan secara mendadak itupun dipenuhi dengan baik, dengan memberikan teori yang penting-penting dan sisa waktu fokus untuk memberikan praktek, mulai dari membuat EM aktif, membuat bokashi padat, bokashi cair, mud-ball, Fermented Plant Extract (FPE) dan EM-5.

“Cara menyampaikan makalah agak pelan-pelan, sebagian besar waktu yang tersedia untuk tanya-jawab kepada peserta sesuai pesan Ibu Darmi, karena mahasiswa akan menggunakan bahan tersebut untuk  menyusun sekripsi oleh mahasiswa tingkat terakhir,” tutur Gusti Riksa.

Ia mengatakan, pada malam berikutnya masih menginap di hotel lagi, karena kedatangan tamu utusan dari camat “Seberang” untuk hal sama, hanya saja pesertanya adalah petani transmigrasi yang semuanya berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur berjumlah 30 orang. 

“Camat yang mengundangnya adalah alumni Unikarta dengan sekrepsi  berjudul ‘Pemupukan tanaman jagung dengan teknologi EM.Saya pun menunda lagi kepulangan ke Bali untuk memenuhi undangan tersebut,” kenang Gusti Ketut Riksa.

Ia menambahkan, kepada seluruh kelompok tani tersebut langsung diberikan praktik membuat pupuk organik padat, pupuk cair, FPE. Khusus materi FPE isi per-hama (FPE untuk wereng FPE untuk walang sangit dan FPE untuk hama yang berbentuk ulat.

Pertemuan dengan kelompok tani tersebut berlangsung dalam suasana sangat akrab, penuh canda tawa. “Waktu itu saya berpraduga bahwa penyuluhan saya akan sepenuhnya ditiru. Sesama kelompok saya tekankan agar melakukan ketok-tular dibawah bimbingan ketua kelompok,” jelas Gusti Riksa.

Pada waktu diselenggarakan pertemuan Pekan Nasional Kontak Tani Nelayan Andalan di gelanggang olahraga Samarinda, Gusti Riksa juga hadir lagi ke Kaltim sambil membawa bahan-bahan pameran, ternyata setiap malam standnya penuh dengan mahasiswa, mereka berdsikusi tentang teknolgi EM.

Seorang mahasiswa suku Dayak, menyampaikan bahwa siskripsinya berhasil sangat baik dengan judul Pemupukan Tanaman Kubis Dengan EM, tanaman kubisnya sangat mengagumkan tumbuh besar-brsar.

Konon waktu panen dia mengaku sempat menangis karena kasihan kubisnya dipotong saking gemuknya. Hasil kubis itu sempat dipersembahkan kepada Ibu Ketua DPR sambil bicara tentang  teknologi EM, ternyata setiap pertemuan PKK beliau bicara tantang EM.https://linktr.ee/em4

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini