Menjadi peternak haruslah bisa memanfaatkan potensi sekitar untuk mendongkrak pendapatan mereka. Salah satunya dengan membuat dedak aromatik.
Karenanya, Kuwu (kepala desa) Mulyasari, Kasnita bersama pendamping desa melalui anggaran dana desa melaksanakan pelatihan pembuatan pakan ternak fermentasi dan pembentukan Kelompok Peternak Subur Mulya sebagai sarana untuk penguatan kelembagaan masyarakat peternak dan inovasi teknologi peningkatan produksi protein hewani berupa telor dan daging.
Desa Mulyasari, Kecamatan Bangodua, Kabupaten Indramayu memiliki luas lahan sawah 312 ha biasa ditanami padi, palawija, sayuran yang limbahnya dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak. Seperti yang dirilis tabloidsinartani.com.
Di samping itu, lokasi desa ini berbatasan dengan lahan kebun tebu pabrik Gula Jati Tujuh. Pelatihan pembuatan pakan ternak fermentasi ini dipandu oleh tim penyuluh pertanian Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Bangodua. Selain materi teori cara fermentasi juga diadakan praktek pembuatan dedak aromatik dan fermentasi hijauan pakan ternak.
Adapun bahan yang dipergunakan meliputi tetes tebu (molase)1 liter, EM4 Peternakan kemasan satu liter 2 botol, tepung beras 250 gram dan dedak halus (lembut) 7 kg. Alat yang digunakan yaitu Plastik bening (drum ) dan ember.
Cara pembuatannya: Campurkan EM4 dan molasses, selanjutnya aduk didalam ember hingga tercampur sempurna (homogen).Aduk campuran dengan dedak hingga tercampur sempurna.Setelah tercampur merata, masukan ke dalam plastik atau drum yang sudah disiapkan lalu padatkan.
Keluarkan udara dari dalam plastik lalu diikat hingga kuat (jaringan sampai bocor).Diamkan selama satu minggu, dedak aromatik sudah dapat digunakan untuk campuran pakan ternak (biasanya kalau sudah jadi bau seperti tape).https://linktr.ee/em4