Pupuk Bahan organik kaya akan sumber hidup (Bokashi) pertama kali dikenal di Jepang, ditemukan oleh Guru Besar Bidang Hortikultura Universit of The Ryukyus Okinawa, Jepang tahun 1980, atau 44 tahun yang silam ketika menemukan teknologi Effective Microorganisms (EM) setelah melakukan penelitian selama 12 tahun.
Pupuk Bhokashi itu dikenal sebagai pupuk organik yang bisa dibuat secara efisien, awalnya belum terlalu dikenal pada bidang pertanian di Indonesia yang wilayahnya luas ini. Nama “bokashi” diambil dari istilah bahasa Jepang yang memiliki arti “bahan organik yang terfermentasi”. Proses pembuatan pada pupuk bokashi ini cenderung menjadi lebih cepat berkat menggunakan EM4 peranian.
Sebagai upaya mempercepat proses pengomposan bokashi, EM4 juga bisa diberikan langsung ke tanah, yakni dengan disiram ke tanah atau disemprotkan ke daun tanaman. Hal itu dilakukan untuk menambahkan unsur hara pada tanah agar dapat meningkatkan kualitas dan produksi pada tanaman, tutur Staf Ahli PT Songgolangit Persada (SLP), Ir. I Gusti Ketut Riksa.
Ia yang juga Instruktur Institut Pengembangan Sumber Daya Alam (IPSA) Bali yang melatih petani organik berbasis EM dari berbagai daerah di Indonesia menjelaskan, pupuk Bokashi adalah pupuk organik yang dibuat dari hasil fermentasi bahan-bahan yang organik contohnya kompos serta pupuk kandang.
Proses pembuatannya juga menggunakan mikroorganisme pengurai yaitu mikroba atau jamur fermentasi. Dalam pembuatannya, pupuk bokashi menggunakan EM4. Larutan ini mengandung mikroorganisme fermentasi, yang bekerjasama dan bermanfaat bagi tanah dan tanaman seperti menyediakan unsur hara, serta meningkatkan produksi dan kesehatan tanaman.
Hasilnya berupa pupuk padat dengan bentuk keadaan telah terurai jadi mengandung lebih banyak nutrisi atau unsur hara, yang sudah siap untuk diserap oleh tanaman. Hal ini dapat menjadi lebih lengkap bila ditambah dengan adanya penggunaan pupuk organik cair.
Keunggulan dari pupuk bokashi padat yaitu mengandung unsur hara yang lebih banyak serta sudah terurai jadi sudah siap untuk diserap oleh akar tanaman. Selain itu, pupuk bokashi padat juga mengandung mikroorganisme yang memiliki manfaat untuk menekan naiknya pertumbuhan patogen dalam tanah yang digunakan.
Proses pembuatan pada pupuk bokashi cenderung menjadi lebih cepat berkat menggunakan EM4. Selain digunakan untuk mempercepat proses pengomposan bokashi, EM4 bisa diberikan langsung ke tanah, yaitu dengan disiram ke tanah atau disemprotkan ke daun.
Hal ini dilakukan untuk menambahkan unsur hara pada tanah agar dapat meningkatkan kualitas dan produksi pada tanaman. Pupuk bokashi sudah bisa siap dijadikan pupuk hanya setelah dalam jangka waktu 1-14 hari sejak proses pembuatan, tergantung dari bahan-bahan apa yang digunakan, serta juga tergantung bagaimana cara atau metode membuatnya.
Proses membuat pupuk bokashi sangat sederhana dan cenderung cepat serta mudah, bahkan dapat dilakukan sendiri di rumah, tidak harus dalam skala pertanian yang luas atau besar. Maka dari itu, berikut cara membuat pupuk bokashi.
Proses pembuatan pupuk bokashi diawali dengan lebih dulu membuat pupuk bokashi yang padat. Karena hal ini, kita seharusnya memilih bahan baku yang sesuai supaya menghasilkan hasil yang bagus pula.
Syarat dari bahan yang digunakan untuk membuat pupuk bokashi yaitu merupakan bahan organik yang mudah dicari atau ada di sekitar lingkungan kita, mengandung nutrisi atau unsur hara yang dibutuhkan tanaman, seperti contohnya pupuk kandang. Kita juga bisa menggunakan limbah yang organik dari rumah tangga maupun pabrik seperti sisa sayur atau buah, ampas dari tahu ataupun dari kelapa, nasi yang sudah lama atau basi, dan lainnya.
Sebelumnya harus dilakukan penghalusan dari bahan-bahan bakunya dengan cara dicincang sampai halus. Bahan baku yang telah dicincang halus lalu dicampur serta diaduk sampai saling tercampur secara rata. Pembuatan pupuk bokashi di rumah atau dalam lingkup rumah tangga menggunakan sisa makanan atau limbah dapur. Untuk membuatnya, siapkan sisa buah-buahan, sayuran, tulang ikan, dan sejenisnya.
Siapkan juga dedak lima kg, arang sekam lima kg, 10 ml EM4, dan dua sendok gula pasir. Ambil satu tong plastik berukuran 200 liter dan lubangi bagian bawahnya sebagai tempat mengeluarkan cairan pupuk organik cair. Cincang halus bahan organik yang sudah disiapkan, campurkan ke dedak dan arang sekam. Selanjutnya, campurkan 10 ml EM4 ke dalam 1 liter air, tambahkan dua sendok gula pasir. Aduk rata dan siramkan ke campuran bahan-bahan sebelumnya.
Setelah itu, tutup tong plastik dengan rapat. Biarkan selama 5-7 hari. Jika suhu di dalam tong melebihi 45°C dan warna serta bentuknya sudah menyerupai tanah, maka pupuk bokashi siap digunakan.https://linktr.ee/em4