Tanah Sehat Berikan Kehidupan Terhadap Manusia

0
144
Ngakan Rayawan sedang memupuk tanaman cengkeh menggunakan pupuk organik Bokashi Kotaku di Dusun Batu Ngadeg, Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng.

Hanya tanah sehat dan subur untuk pengembangan pertanian organik berbasis teknologi Effective Microorganisms 4 (EM4) mampu menumbuhkan tanaman yang subur dan tanaman tumbuh sehat sehingga dapat memberikan kehidupan yang sehat kepada manusia, hewan dan makluk hidup lainnya.

“Bahan pangan hasil pertanian organik tanpa sentuhan zat kimia mampu memberikan kehidupan yang sehat dan kesejahteraan kepada umat manusia,” kata Instruktur EM pada Institut Pengembangan Sumber Daya Alam (IPSA) Bali, Ir. I Gusti Ketut Riksa.

Ia yang juga staf Ahli PT Songgolangit Persada (SLP), sebuah perusahaan swasta nasional yang didirikan oleh Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr adalah agen tunggul untuk memproduksi dan memasarkan EM4 peranian, EM4 perikanan, EM4 peternakan, EM4 limbah, EM4 toilet dan Minyak Rajas untuh hewan ke seluruh daerah di Indonesia.

Ia mengatakan, untuk mempertahankan dan mengembalikan kesuburan lahan pertanian harus dapat merubah sistem pertanian kimia menjadi pertanian organik yang ramah lingkungan.

Pertanian yang menggunakan pupuk kimia menyebabkan kesehatan manusia maupun hewan semakin lama semakin terpuruk. Degradasi pertanian menyebabkan menurunnya tingkat kesuburan tanah, secara kimiawi fisik maupun biologi tanah.
Tanah kurus (tandus) menyebabkan produksi pertanian sangat rendah, menyebabkan petani tidak tertarik untuk menggeluti usaha pertanian.

Gusti Ketut Riksa menjelaskan, tanaman pertanian organik jauh lebih kebal dibanding tanaman yang dibesarkan dengan zat kimia, karena pertanian organik secara alami tanaman membentuk plafonoid dalam tubuh seperti fenolat katekin yang berfungsi sebagai antioksidan untuk proteksi diri dari serangan hama penyakit.

Oleh sebab iu tanaman konvensional selain tidak mengandung unsur kekebalan juga sangat miskin terhadap nutrisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, sejak 50 tahun terakhir, kandungan Fe pada bayam mengalami penurunan dari 13 mg menjadi 2 mg. Setiap 100 gram bahan, vitamin C pada wortel turun dari 13 mg menjadi 4 mg dan pada tomat menurun dari 81 menjadi 41 mg setiap 100 gram bahan.

Bahkan yang paling fatal, pupuk dan racun kimia membunuh mikroba, cacing dan berbagai biota dalam tanah. Padahal biota itulah sebenarnya yang mendekomposisi bahan organik menjadi unsur-unsur yang dapat diserap tanaman, tanpa bahan organik dan mikroba tanah menjadi sakit bahkan menjadi tanah mati.

Tanah subur mengandung lebih dari 0,5 ton mikroba dan tidak kurang dari satu ton cacing setiap are (100 meter persegi). Kedua hal itu memberikan kesuburan pada lahan pertanian, tutur Gusti Ketut Riksa.https://linktr.ee/em4

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini