PT Songgolangit Persada (SLP) sepenuhnya mendukung pengembangan pertanian organik Indonesia tahun 2024 dan seterusnya, sebagai upaya menghasilkan bahan pangan sehat dan melimpah dengan sentuhan pupuk hayati Effective Microorganisme4 (EM4).
Effective Microorganisms merupakan teknologi yang mudah, murah, hemat energi, ramah lingkungan dan berkelanjutan hasil temuan Prof. Dr. Teruo Higa, guru besar University of The Ryukyus Okinawa, Jepang tahun 1980 menjadi kunci sukses dalam mengembangkan pertanian organik yang diterapkan lebih dari 130 negara di belahan dunia.
“Teknologi EM mampu menyuburkan tanah dengan mikroorganisme yang menguntungkan, sekaligus meningkatkan kualitas lingkungan, tanah, air dan udara,” kata Direktur Utama PT Songgolangit Persada Dr.Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr didampingi Direktur Perusahaan, Ir. Haji Agus Urson Hadi Pramono dan Manajer Keuangan Ni Ketut Tisnawati pada Rapat Kerja Nasional tahun 2023 dan merumus Program Kerja tahun 2024 melibatkan 21 manajer dan keempat kepala cabang se Indonesia.
Teknologi EM produknya di Indonesia adalah Effective Microorganisms 4 (EM4) yang terdiri atas EM4 pertanian, EM4 peternakan, EM4 perikanan, EM4 pengolahan limbah, EM4 Toilet dan produk hewan Minyak Rajas, sementara secara internasional bernama EM1.
Mikroorganisme menguntungkan bekerja di dalam tanah dengan cara memfermentasi bahan organik untuk menghasilkan asam organik, hormon tanaman, vitamin dan antioksidan.
Produk fermentasi itu sangat bermanfaat untuk menyuburkan tanah dan menumbuhkan tanaman dengan cara melarutkan nutrisi yang susah larut, misalnya batu fosfat, memecah logam berat yang mencegah terserapnya oleh akar tanaman.
Alumnus Program Pasca Sarjana (S-2) Faculty Agriculture University of The Ryukyus Okinawa, Jepang ( 1987-1990) itu menjelaskan, upaya menyediakan molekul organik sederhana sehingga bisa diserap langsung oleh akar tanaman, misalnya asam amino, sekaligus mencegah tanaman dari serangan hama penyakit.
Dengan fungsi mikroorganisme yang menguntungkan tanah akan menjadi subur dan tanaman berproduksi optimal. Untuk itu pupuk hayati Effective Microorganisms 4 (EM4) dapat digunakan dalam berbagai aspek kehidupan yakni bidang pertanian, peternakan, perikanan dan pengolahan limbah.
Masalah bau pada limbah dan kotoran ternak dapat diatasi dengan EM. Oleh sebab itu penggunaan EM berkembang pesat dan semakin meluas, karena dinilai sangat efektif, mudah digunakan, ekonomis, hemat energi, ramah lingkungan, dan tepat guna untuk pertanian alami demi mengangkat kesejahteraan umat manusia demi hari esok yang lebih baik.
Agen Tunggal
Dr. Wididana adalah pelopor dan pakar pertanian organik Indonesia, sekaligus agen tunggal memproduksi dan memasarkan pupuk hayati EM4 pertanian, EM4 peternakan, EM4 perikanan EM4 Limbah dan EM4 toilet ke seluruh daerah di Indonesia yang memproleh lisensi dari EMRO Jepang.
Visi besar Mokichi Okada membangun pertanian organik tanpa menggunakan pupuk kimia dan pestisida kimia. Visi tersebut dipraktikkan langsung oleh Prof. Dr. Teruo Higa, dengan menerapkan temuannya EM Teknologi, yaitu teknologi yang menggunakan mikroorganisme efektif (yang menguntungkan) ke dalam tanah, untuk meningkatkan kesuburan tanah, memperbaiki kualitas tanah, menyehatkan tanaman dan meningkatkan produktivitas tanaman.
Dr. Wididana setelah menyelesaikan studi di Jepang tahun 1990 kembali ke Indonesia dengan mengantongi sertifikat EM sekaligus membawa lisensi untuk mendirikan pabrik EM di Indonesia. Kondisi 34 tahun yang silam itu tidak memungkinkan untuk mengembangkan teknologi baru tanpa memiliki pabrik. Setelah pabrik EM pertama didirikan di Bojong Gede, Bogor, Jawa Barat dan berproduksi dengan baik dan lancar.
Sosok pria enerjik itu melakukan terobosan dan pola baru dalam memproduksi dan memasarkan EM4 ke seluruh Nusantara dengan membentuk kelompok tani, kelompok ternak, kelompok ikan dan mengajak para tokoh yang dinilai kooperatif untuk bersama-sama mengembangkan teknologi EM di Indonesia.
Pabrik EM yang awalnya hanya satu unit didirikan di Bojong Gede, Jawa Barat kini berkembang menjadi empat unit pabrik yang terdiri atas dua unit di Jawa dan dua unit lagi di Bali. Bahkan keempat pabrik itu kini telah diperluas ditingkatkan kafasitas produksinya mengantisipasi peluang meningkatnya permintaan pupuk organik.
“EM Bakteri Sakti”
Sementara itu Staf Ahli PT Songgolangit Persada, Ir. I Gusti Ketut Riksa menjelaskan, rekomendasi dari Kementerian Pertanian Amerika Serikat (USDA) diterima tahun 1982, dua tahun setelah Prof Higa memperkenalkan teknologi EM kepada para peneliti USDA.
Dalam pertemuan tersebut para ahli pertanian baru mengakui kebenaran dan kehebatan temuan Prof Higa dan memberikan julukan, bahwa EM sebagai “bakteri sakti” dari Jepang.
“Sejak saat itulah para ahli pertanian sepakat memperingati temuan Prof Higa dengan mendirikan Lembaga International Nature Farming Research Centre (INFRC) yang berkedudukan di Atami, Jepang,” tutur I Gusti Ketut Riksa yang juga instruktur EM pada Institut Pengembangam Sumber Daya Alam (IPSA) Bali.
Gede Ngurah Wididana setahun kemudian yakni tahun 1990 mendirikan sebuah yayasan dengan nama “Indonesia Kyusei Nature Farming Sosiety (IKNFS). Dari yayasan IKNFS tersebut Gede Ngurah Wididana yang akrab disapa Pak Oles menilai sangat penting untuk segera mendirikan sebuah yayasan.
Untuk itu mendirikan sebuah yayasan yang diberinama Institut Pengembangan Sumber Daya Alam (IPSA) Bali, sebagai pusat pendidikan dan pelatihan terpadu tentang teknologi EM. Yayasan IPSA Bali sejak berdiri hingga sekarang tetap berlokasi di Desa Bengkel, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng, daerah pesisir utara Pulau Bali.
Kehadiran IPSA Bali di Desa Bengkel, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng, sekitar 75 km barat laut Kota Denpasar mampu menciptakan banyak peluang dan memberikan keuntungan bagi pemerintah maupun masyarakat setempat.
Peluang tersebut masyarakat memperoleh keuntungan yang berlipat ganda dari pengembangan pertanian organik, membangun bidang kesehatan dan mendukung pengembangan sektor pariwisata di Pulau Dewata.
Pengembangan lembaga pendidikan yang berbasis pertanian organik dengan teknologi EM menggelar pelatihan secara rutin berkesinambungan sejak tahun 1990 hingga kini mencapai ribuan peserta dari berbagai daerah di Indonesia.
Mereka terdiri atas kalangan generasi muda yang tertarik dengan pertanian organik, utusan dari instansi pemerintah, BUMN, perusahaan swasta menjelang menjalani masa purna bhakti, petani dan dari berbagai latar belakang lainnya yang mencintai pertanian organik.https://linktr.ee/em4