Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Kelompok 25 Universitas Malikussaleh di Muara Batu, Provinsi Aceh menyosialisasikan pembuatan pupuk organik cair dari sampah rumah tangga kepada warga Gampong Keude Krueng Geukueh, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara.
Rahmayanti (Agroekoteknologi) anggota kelompok 25 KKN PPM Unimal mengatakan, Pupuk organik cair adalah pupuk yang dibuat secara alami melalui proses fermentasi sehingga menghasilkan larutan hasil pembusukan dari sisa sayuran yang bisa digunakan untuk pupuk dan diaplikasikan ke tanaman.
“Kegiatan edukasi ini dilakukan secara langsung di kebun Kelompok Wanita Tani (KWT) Gampong Keude Krueng Geukueh dan diikuti masyarakat dan ibu- ibu yang bergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) Gampong Keude Krueng Geukueh dengan tujuan memberikan pengetahuan terbaru kepada Kelompok Tani dan dapat memberikan hasil yang positif kepada masyarakat yang memiliki lahan pertanian dengan memanfaatkan limbah organik dari hasil sampah organik rumah tangga,” katanya.
Rahma menyebutkan, salah satu keunggulan yang dimiliki pupuk organik cair adalah konsentrasinya lebih mudah diserap oleh tanaman dibanding pupuk alami yang lain seperti pupuk kandang, pupuk hijau dan kompos. Selain itu, pupuk organik cair juga lebih efektif untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman.
“Bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan pupuk ini adalah air cucian beras, EM4, gula merah, sayur bekas dan cangkang telur. Pupuk organik cair ini sangat menguntungkan dan ramah lingkungan, umumnya pupuk organik cair tidak menyebabkan tanah dan tanaman menjadi rusak walaupun digunakan setiap saat. Pupuk ini ramah lingkungan, gampang didapat, dan ramah kantong dibanding dengan harga pupuk anorganik yang semakin melangit,” ungkapnya.
Erni Putri , ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Keude Krueng Geukueh ,mengatakan program edukasi dan praktek pembuatan pupuk organik cair ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakatnya.
‘’Saya sangat mendukung penggunaan pupuk organik cair ini karena ini mampu membantu menjaga lingkungan dan mengurangi penggunaan pupuk kimia berbahaya, harapan saya pupuk ini menjadi langkah kecil yang berdampak besar,” ujarnya dirilis dari news.unimal.ac.id.https://linktr.ee/em4