Siswa MAN 1 Lubuklinggau laksanakan praktik membuat pupuk kompos di pekarangan MAN 1 Lubuklinggau, Sumatera Selatan. Pupuk yang terbuat dari berbagai jenis bahan organik diantaranya sisa sayuran, serbuk kayu, dedak, kotoran hewan, jerami dan lainnya.
“Pupuk organik memiliki keunggulan tersendiri, selain lebih mudah di dapat pupuk organik juga ramah lingkungan dan bebas bahan kimia”, Ujar Eva selaku guru biologi MAN 1 saat menjelaskan cara pengomposan pada siswa/i.
Dikutip dari website sumsel.kemenag.go.id, pengomposan ini di praktekkan oleh seluruh siswa kelas sebelas MAN 1 Lubuklinggau di lakukan oleh kelas XI MIPA 1 Di bimbing oleh Eva Susianti, S.Pd dan Yesri Aliantini, S.Pd selaku guru biologi dan prakarya di MAN 1 Lubuklinggau.
Dimulai dengan mencampurkan semua bahan yang dibawa dan diberikan larutan Effektif Microorganisme 4 (EM4) dan molase/gula merah hingga rata dan hancur lalu dimasukkan kedalam bak penampungan sampah organik. Selanjutnya siswa harus memantau setiap dua hari sekali sampai pupuk kompos siap digunakan.
Pupuk kompos yang telah jadi akan dipasarkan dan bagi yang ingin membeli dapat dibeli secara langsung ke MAN 1 (Model) Lubuklinggau. Selain di pasarkan, pupuk kompos juga dapat digunakan sendiri oleh masyarakat MAN 1 Lubuklinggau.
“Kegiatan pengomposan ini sangat bermanfaat bagi kami, melalui kegiatan ini kami jadi mengetahui cara membuat pupuk organik, setidaknya kami tidak lagi membeli pupuk untuk tanaman di rumah”, ujar Sarah siswi MAN 1 Lubuklinggau.https://linktr.ee/em4