Staf Ahli PT Songgolangit Persada, Ir. I Gusti Ketut Riksa menegaskan, jika seseorang secara rutin dan berkessinambungan sehabis mandi, membilas tubuhnya dengan Effective Microorganisms 4 (EM4) menjadikan keringatnya tidak akan berbau dan mencegah penyakit kulit.
“EM merupakan protektor tubuh dari ancaman virus dan bakteri yang menjadi musuh manusia, seterusnya kulit tidak akan menjadi ‘kulit kering,” kata Gusti Ketut Riksa yang juga Instruktur EM pada Institut Pengembangan Sumber Daya Alam (IPSA) Bali yang melatih petani tentang pertanian organik dari berbagai daerah di Indonesia.
Ia mengatakan, demikian juga sehabis mencuci pakaian, biasakan bilas dengan EM aktif konsentrasi 0,5 CC per liter air, pakaian akan menjadi lembut berkat polutan dicelah-celah benang dihabisi oleh EM. Aktifitas ini sangat penting, terutama saat mencucu pakaian bayi dibawah umur lima tahun (Balita).
EM adalah teknologi yang mudah, murah, hemat energi, ramah lingkungan dan berkelanjutan. Berbeda dengan penggunaan teknologi kimia menyebabkan banyak biota, hewan maupun tanaman yang hampir punah seperti beberapa jenis burung, ikan, capung, kunang-kunang, genjer, biah-biah, azola dan lain-lain.
Berkat penggunaan EM di sektor pertanian dalam arti luas, makluk hidup, binatang dan tumbuhan itu nampak berkembang kembali, sehingga dapat manusia dapat menikmati keindahannya maupun untuk konsumsi yang sehat dan bergizi.
Gusti Ketut Riksa menambahkan, umumnya pada tanah-tanah yang berat seperti tanah liat merah, kurang cocok untuk ditanami tanaman jagung. Namun dengan dibajak ringan dan dipupuk menggunakan Bahan organik kaya akan sumber hidup (Bokashi) pada setiap lubang tanaman dan kemudian disiram, biji jagung dapat berkecambah.
Setelah tanaman jagung berumur seminggu dikocor lagi dengan bokoshi cair tanaman jagung dapat hidup dan berkembang sempurna, berkat EM4 dapat merubah struktur tanah. Dengan teknologi EM, permeabilitas tanah mengalami perubahan, presipitasi air hujan kedalam tanah menjadi lebih baik sehingga tidak terjadi erosi pada musim hujan.
Lapisan tanah paling atas menjadi lebih subur yang mampu memberikan kehidupan terhadap tanaman dan tumbuhan, sekaligus tanah mempunyai kemampuan memegang air lebih kuat sehingga penggunaan air lebih hemat, sehingga menguntungkan mengembangkan usaha pertanian di musim kemarau. Ujar Gusti Riksa.https://linktr.ee/em4