Sampah Organik Untuk Pemupukan Taman Berkat EM

0
98
Membuat pupuk organik bokashi dari sampah danun dengan sentuhan EM4.

Pengelola taman di Perumahan Casa Jardin Residence, Alfi (42 tahun) siang itu tiba-tiba pusing bukan kepalang, akibat sampah taman perumahan itu ditolak oleh pihak pengelola Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat.

Dua truk besar yang membawa sampah berupa ranting, batang, daun, pepohonan terpaksa kembali ke perumahan semula, padahal seharusnya tempat pemukiman itu sudah bersih.

Ditolaknya sampah pepohonan yang baru pertama kali itu belum diketahui secara jelas, apakah karena peraturan baru atau ada prosedur khusus yang harus dilalui untuk membuang sampah ke TPA.

“Entah apalah, pihak pengelola TPA Bantar Gebang menolak sampah organik dalam jumlah besar, truk sampah kembali ke perumahan, “terang Alfi yang sangat kecewa dengan hal tersebut.

“Kalau memang ada peraturan baru, mengapa tidak disosialisakan,” keluhnya menambahkan. Ia tak mau berlarut-larut dan memikirkan hal tersebut, Sebanyak dua ton sampah yang ditolak oleh TPST dengan bantuan alat berat dipendam dilahan kosong yang lolasinya tak jauh dari perumahan.

Sampah taman yang terus bertambah jika tidak dapat ditanggani menjadi masalah dan mengganggu penghuni penghuni perumahan tersebut.

Alfi sempat berpikir untuk membakar sampah, namun hal tersebut bukan solusi yang tepat, asap pembakaran akan menyebabkan polusi udara.

Hingga terpikir olehnya untuk memberdayakan sampah guna menghasilkan yaitu mengolahnya jadi bahan organik kaya akan sumber hidup (Bokashi).

Untuk tujuan tersebut Alfi mengundang PT. Songgolangit Persada selaku Produsen Effective Microorganisms 4 (EM4) guna memberikan pelatihan singkat pembuatan Bokashi kepada stafnya.

“Untuk itu segera mengadakan pelatihan Bokashi dengan tujuan mengatasi sampah taman, dengan membuat Bokashi untuk digunakan sendiri, Bokashi jadi solusi tepat, sampah taman jadi manfaat, saya cukup senang, Tim Songgolangit bisa membantu dan terlibat dalam kegiatan ini, ” terang Alfi.

Pelatihan dilakukan dalam dua tahap, pertama teori mengenai Bokashi dan teknologi EM4 dan tahap kedua, praktek Bokashi. pelatihan diikuti oleh belasan orang terdiri dari pengawas dan tenaga lapangan.

Pengenalan teknologi EM4 dilakukan di kantor pengelola perumahan, sementara praktek Bokashi dilakukan di kebun Casa Jardin Residence.

Bokashi adalah pupuk kompos yang dihasilkan dari proses fermentasi atau peragian bahan organik dengan teknologi EM4. EM4 mengandung Azotobacter sp., Lactobacillus sp., ragi, bakteri fotosintetik dan jamur pengurai selulosa.

Melalui penggunaan teknologi EM4 pupuk organik (kompos) dapat dihasilkan dalam waktu yang relatif singkat dibandingkan dengan cara konvesional.

Selain itu, Bokashi yang dihasilkan unsur hara mikro dan makro sangat komplek yang sangat bagus kesuburan tanah dan tanaman Casa Jardin Residence adalah hunian eklusif dengan lingkungan hijau berlokasi di pusat kota Jakarta, tepatnya berada di jalan Daan Mogot KM. 11 Rt. 1 Rw.4 Kedaung Kali Angke Cengkareng, Kota Jakarta Barat.

Perumahan ini memiliki luas tanah 70 hektare dan terdapat 300 unit rumah. setiap akses, blok dan sepanjang jalan serta taman di perumahan di tanami pohon, jumlahnya mencapai ratusan pohon.

Sebanyak 60 kilogram sampah berupa daun dan rating pohon dihasilkan tiap hari, Sampah organik ini dapat diberdayakan menjadi pupuk organik berkat teknologi EM.

Melalui pembekalan pelatihan, para pekerja dapat dengan mudah membuat Bokashi, sampah taman kini tidak lagi jadi masalah, bahkan memiliki nilai dan mafaat.

Setiap hari sampah yang terkumpul diolah menjadi Bokashi, selanjutnya Bokashi digunakan untuk pemeliharaan dan penyiapan bibit tanaman di perumahan elit ini. “Secara tidak langsung Bokashi telah membantu menghijaukan perumahan ini, semua tanaman terlihat subur setelah rutin di pupuk Bokashi,” terang Alfi.https://linktr.ee/em4

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini