Anung Intensifkan Budidaya Pepaya California Sentuhan EM4

0
129
Petani sedang membuat pupuk organik cair utuk diaplikasikan pada tanaman pepaya california.

Sosok pria enerjik Anung (50 tahun) mengembangkan pepaya California di atas lahan seluas setengah hektar secara organik dengan sentuhan Effective Microorganisms 4 (EM4) di seputar villa miliknya di daerah Jagakarsa, Jakarta Selatan

Ratusan pohon bibit pepaya California ditanam dan dibudidayakan secara ramah lingkungan, belum genap berumur satu tahun, mengalami panen perdana dengan hasil yang cukup memuaskan. Selanjutnya panen setiap minggu dari kebun mampu memetik buah pepaya California sebanyak 900 kilogram.

Jika untuk satu kg pepaya Califonia di supermarket saat ini dijual Rp 8.000 perkilonya, berarti hasil penjualan setiap minggunya Rp7,2 juta atau setiap bulannya hampir Rp 30 juta.

Meski tidak mau terbuka mengenai keungtungan tiap minggu yang diperolehnya, Anung mengungkapkan bahwa pendapat dari usaha ini melebihi dari gaji seorang karyawan kantoran.

“Dari kebun kita jual Rp 4. 500 perkilonya, itu bersih ya jadi kita tak keluar biaya tenaga angkut dan transportasi. Jika dihitung total pendapatan setiap minggu, ya tinggal dikalikan saja, jumlah lebih besar dari gaji yang diterima oleh pegawai kantoran,” ujar Anung yang juga bekerja di salah satu perusahaan dibidang pengolahan plastik ini.

Pepaya California dipilih sebagai komoditas yang dibudidayakan Anung, karena tanaman ini tidak lah sulit dalam perawatan, tanaman ini juga mudah dibudidayakan dan bisa tumbuh dimanapun, baik di dataran rendah, menengah maupun dataran tinggi.

“Peminat pepaya ini juga cukup tinggi, pasarnya sangat terbuka lebar,” terangnya. Dari lahan seluas 5.000 meter persegi, ia mengaku bisa menghasilkan pepaya siap jual minimal mencapai 8-9 kuintal per minggu.

Hasil panen itu dipetik dari 600 pohon pepaya yang di tanamnya. papaya dibudidayakan secara organik dengan pupuk ramah lingkungan, pupuk cair dan pestidia organik dibuatnya sendiri dengan mengandalkan teknologi EM4.

Salah satu kunci agar pepaya dapat tumbuh optimal dan rajin berbuah, menurutnya adalah pemberian pupuk organik secara maksimal. Pohon pepaya memerlukan zat hara makro dan mikro serta zat pelengkap lainnya.

Hal itu hanya dapat dipenuhi dari pupuk organik. “bokashi dan pupuk cair, yang dibuat dengan teknologi EM4, sangat lengkap dan dapat memenuhi unsur hara yang diperlukan oleh tanaman, selain itu juga menjaga kelembaban tanah”, jelas Anung.

“Kalau hanya mengadalkan pupuk kandang saja meski organik, hasilnya belum cukup maksimal. Namun setelah menggunakan Bokashi dengan teknologi EM4, papaya California tumbuh subur dan berbuah maksimal ,” tambah Anung.

Bokashi dibuat oleh Anung dengan EM4 dari bahan utama sampah organik yang banyak terdapat di sekitar villa, seperti daun, jerami, arang sekan dan kotoran kambing. Bahan tersebut difermentasi EM4 terlebih dulu sebelum diaplikasikan, sementara pupuk cair dibuat dari bahan organik yang difermentasi dengan EM4 dalam wadah tertutup.

Selain multi fungsi dan mudah dalam penerapannya, penggunaan EM4 menurutnya juga dapat menekan biaya produksi, EM4 satu batang pohon papaya California, mulai dari penyiapan lahan, benih, pemupukan, hingga penyemprotan hama, jika dihitung besarnya tidak mencapai Rp. 40.000.

Sementara pohon pepaya bisa dipanen perdana setelah usia 7 hingga 8 bulan setelah tanam. setelah itu, panen dapat dilakukan setiap minggu, pepaya terus produktif berbuah hingga pohon berusia 2 tahun.

Anung menggunakan jarak tanam 2 x 2 meter, tujuannya untuk memudahkan pengontrolan tanaman setiap saat jika sudah tumbuh besar dan siap berbuah.

Penanaman bibit pepaya dilakukannya pada pertengahan musim hujan antara Februari dan Maret, karena tanaman pepaya membutuhkan air yang cukup, sehingga bibit mendapatkan air yang cukup dan tidak kekeringan.

Meskipun tanaman pepaya membutuhkan air yang cukup tapi tidak boleh menggenang, oleh karena itu dibuat bedengan-bedengan, agar air hujan tidak menggenang dan akhirnya malah membuat tanaman yang masih muda menjadi busuk.

Bila ingin menanam pepaya dimusim kemarau, menurutnya bisa dilakukan dan perlu diperhatikan kebutuhan air pada tanaman, “selai itu di sekitar tanaman bisa dikasih jerami sebagai mulsa untuk mengurangi penguapan air di musim kemarau sehingga tanaman tidak kekeringan.” Ujarnya.

Satu-satunya hama penyakit yang sulit diatasi, kata Anung, hanya serangan virus tanah, yang menyerang lewat akar, akibat dari serangan virus ini batang pohon membusuk dan mati. Sampai saat ini serangan virus ini belum bisa diatasi, untuk mencegah virus ini muncul, Anung menerapkan pola tanam berbeda komoditas.https://linktr.ee/em4

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini