Kesehatan usus manusia mempunyai keterkaitan dengan kesuburan tanah, serta ketergantungan pupuk dan pestisda kimia sehingga akan merusak keseimbangan mineral dalam tanah.
“Serapan tanaman menjadi tidak seimbang, sekaligus menyebabkan komposisi pangan yang dikonsumsi manusia juga menjadi tidak seimbang atau bisa dikatakan mengalami krisis pola hidup,” kata Instruktur Effective Microorganisms 4 (EM4) pada Institut Pengembangan Sumber Daya Alam (IPSA) Bali, Ir. I Gusti Ketut Riksa.
Ia yang juga Staf Ahli PT Songgolangit Persada (SLP) menambahkan, dengan penerapan teknologi kimia ke sektor pertanian dalam tanah akan didominasi oleh nirogen, posfat, dan kalium, sedangkan unsur lain terabaikan.
Selain itu N,P,K yang merupakan zat kimia yang masih asing oleh tubuh, karena semua tahu bahwa selama ini belum pernah memupuk tanah dengan unsur mikro, meskipun diperlukan sangat sedikit jumlahnya, namun fungsinya sangat penting.
Gusti Ketut Riksa menambahkan, mineral tidak bisa dibentuk oleh tubuh sehingga harus dipasok dari luar. Di alam dikenal lebih dari 100 mineral, termasuk di dalamnya mineral makro yakni kalsium, kalium, magnesium dan mineral renik ialah besi, seng, tembaga, yodium dan selenium.
Semua mineral-mineral ini sebenarnya penting untuk memelihara kesehatan tubuh dan akal budi, karena kekurangan mineral bisa menyebabkan pembekuan darah, menurunkan stabilitas, mudah tersinggung, pergerakan luwes pada otot dan sebagainya.
Dalam tubuh manusia mineral bekerja sama dengan enzim. Kerjasama itu dikenal dengan istilah “koenzim”. Diantara mineral utama, yang paling penting adalah kalsium. Sekitar satu persen kalsium membantu fungsi darah, dan otot memelihara kesehatan tubuh, akal budi dan lain-lain. Kekurangan kalsium tubuh akan mengambil kasium dari tulang dan menyebabkan osteoporosis.
Gusti Ketut Riksa menambahkan, fitokimia merupakan bahan-bahan unik yang menyokong kehidupan tanaman, zat ini dikenal sebagai antioksidan melindungi tanaman dari paparan ultraviolet yang berlebihan serta serangan berbagai radikal bebas lainnya.
Demikian juga yang terjadi setelah tanaman (sayur mayur) itu dikonsumsi manusia, ka tekin, isoflafon, polyfenol termasuk dalam kelompok fitokimia, betakarotin dan lutein juga termasuk fitokimia golongan karotinoid.
Rasa pahit serta bau yang khas adalah kerja fitokimia melindungi serangan hama dan penyakit Fitokimia juga merupakan bagian dari daya hidup tanaman, dan zat ini membantu tugas-tugas viamin dan mineral.
Belakangan ini viral orang minum rendeman bunga teleng (Cliteria ternatea) dalam membantu detoksifikasi, karena zat ini sangat halus sehingga bebas keluar masuk dalam sel-sel tubuh, ujar Gusti Ketut Riksa.https://linktr.ee/em4