Mahasiswa IAIN Kendari Olah Limbah Sabut Kelapa Jadi POC Berkat EM

0
90
Mahasiswa/i KKN IAIN Kendari mengolah limbah sabut kelapa berkat sentuhan Effective Microorganisms pengolahan limbah sabut kelapa dengan bioaktivator EM4.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, Sulawesi Tenggara, Pramana Alfandy bersama rekan-rekannya berhasil melakukan inovasi pengolahan limbah sabut kelapa berkat sentuhan Effective Microorganisms 4 (EM4).

Gagasam mengolah limbah kelapa berawal dari keprihatinan mereka terhadap limbah sabut kelapa di lokasi kegiatan KKN Desa Laywo Jaya, Konawe Kepulauan Sulawesi Tenggara yang sangat melimpah tidak memberikan manfaat.

“Melihat kondisi di lapangan kami mencoba mencari literatur jurnal tentang sabut kelapa dan kami menemukan bahwa sabut memiliki kandungan hara dan mineral seperti kalium, magnesium, natrium dan posfor yang dapat menjadi alternatif pembuatan pupuk organik,” papar Pramana, mahasiswa Program Studi (Prodi) Tadris IPA yang pernah meraih peringkat ke-5 lomba Karya Inovasi Nano Teknologi di OASE PTKN itu.

Berdasarkan literatur yang mereka dapatkan, Pramana bersama rekannya melakukan uji coba pengolahan limbah sabut kelapa selama 14 hari. Bahan yang digunakan antara lain sekitar lima kilogram limbah sabut kelapa yang dicampur dengan Effective Microorganism (EM4) dan bahan tambahan air dan gula merah untuk mempercepat proses fermentasi.

“Setelah proses fermentasi selesai, pupuk ini kami uji coba ke tanaman jagung. Kami melakukan pengamatan selama kurang lebih dua minggu dan hasilnya tanaman tersebut tumbuh subur dan berdaun banyak. Kami masih akan melakukan pengamatan lebih lanjut untuk mengetahui apakah pupuk organik itu berpengaruh untuk proses pembuahan,” tambahnya, seperti yang diulas website pendis.kemenag.co.id.

Karya inovasi ini dilirik oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) IAIN Kendari selaku penyelenggara kegiatan KKN. Usai LPPM menggelar KKN Expo, produk pupuk organik terpilih menjadi salah satu produk yang akan mendapatkan bantuan dana pengabdian senilai Rp10 juta.

Dana tersebut akan digunakan untuk praktik dan pendampingan lanjutan berupa pelatihan pengolahan pupuk organik cair kepada seluruh warga desa. Pupuk ini diharapkan menjadi salah satu potensi desa yang menguntungkan bagi masyarakat.https://linktr.ee/em4

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini