Budidaya peternakan kambing dengan pakan organik fermentasi sentuhan EM4 sangat menguntungkan, selain berbiaya murah, pertumbuhan kambing juga cepat dan sehat.

Usaha budidaya organik berbasis teknologi Effective Microorganisms 4 (EM4) dalam bidang peternakan, pertanian dan perikanan memberikan indikasi bahwa pemahaman masyarakat terhadap kebutuhan produk pangan yang sehat, berkualitas dan ramah lingkungan menjadi semakin meningkat.

Budidaya peternakan organik disesuaikan dengan produk yang dihasilkannya. Sama juga halnya dengan produk pertanian, misalnya: beras organik, jagung organik, kedele organik, kopi organik, sayur organik, buah organik dan kebutuhan pangan lainnya.

Produk peternakan juga menghasilkan bahan pangan sesuai yang dibutuhkan, misalnya: susu organik, telor organik, daging sapi organik, daging ayam organik, daging kambing organik, dan sebagainya.

Produk-produk organik bukan saja dimanfaatkan sebagai bahan makanan dan minuman, namun hasilnya diolah untuk kesehatan dan kecantikan.

Keuntungan yang diperoleh dari usaha produk organik adalah dari usaha pengolahannya, berupa produk kesehatan dan kecantikan.
Kambing organik dibudayakan untuk mendapatkan hasil daging dan susu organik. Dari segi makanan, karena makanan kambing adalah mahluk “vegetarian,” alias pemakan daun dan ranting tanaman muda, maka daging yang dihasilkan cenderung organik. Jika kambing sakit, maka perlu dirawat dengan menggunakan obat-obat kimia yang minum dan mengutamakan tindakan pencegahan penyakit daripada pengobatannya.

Hal yang sangat penting selalu mengusahakan pengobatan berbasis tanaman herbal. Penyakit kambing yang sering dijumpai adalah: sakit mata, sakit kulit/kudis/koreng, batuk, putting susu bengkak, cacingan, mencret, tetanus.

Untuk penyakit tetanus memang sulit diobati, namun bisa diusahakan tindakan pencegahan saat pemotongan tali pusar pada bayi kambing dengan cara mengoleksinya dengan air perasan kunyit yang diparut.

Guna mengatasi penyakit mencret terhadap ternak kambing cukup menggunakan mahkota dewa, jika di daerah anda tersedia buah mahkota dewa itu bisa digunakan untuk obat mencret. Caranya adalah dengan mengiris-iris beberapa buah mahkota dewa kemudian campurkan dengan garam serta air panas ,sesaat setelah dingin minumkan pada kambing yang terserang diare atau mencret tersebut .

Jika di daerah anda susah menemukan buah mahkota dewa bisa melakukan terapi makanan kambing dengan mencampur daun jambu biji yang dicampur dengan garam secukupnya.

Gejala susu bengkak (ngrangkak) atau tidak keluar air susu disaat induk kambing menyusui anaknya kadang sering menyerang. Untuk mengatasi penyakit ini bisa digunakan beberapa siung bawang putih yang ditumbuk, kemudian dicampur dengan air hangat dan diberi garam. Selanjutnya ramuan air tersebut digunakan untuk mengompres bagian yang sakit.

Untuk pengobatan dan penanganan penyakit koreng, dilakukan dengan memisahkan kambing yang sakit dengan yang sehat. Kemudian pengobatannya dilakukan dengan mengoleskan campuran berbagai jenis bubuk rempah dan bumbu dapur yang digoreng dengan minyak kelapa, kemudian dioleskan pada kulit yang sakit.

Kutu kambing juga bisa dihilangkan dengan menjaga kebersihan kandang dan memandikan ternak kambing secara teratur. Air perasan daun papaya, atau daun srengenge (sejenis bunga matahari liar) juga bisa digunakan untuk memandikan kambing yang terserang kutu.

Untuk pengobatan sementara dan pertama pada penyakit mata dilakukan dengan membersihkan mata kambing dengan daun sirih yang direndam dalam air panas dan dicampur dengan garam.
Cara membuat obat cukup mengambil tiga lembar daun sirih, kemudian dituangkan air panas ke dalam gelas yang dicampur dengan garam. Setelah air garam bercampur daun sirih tersebut agak dingin, kemudian dikompreskan ke bagian mata kambing yang sakit tiga kali sehari, sampai sembuh.

Untuk pengobatan penyakit pilek dan batuk pada ternak kambing bisa digunakan beras kencur, dengan cara menumbuk beberapa potong kencur yang dicampur dengan beras, kemudian dikasih air panas, kemudian didinginkan dan selanjutnya diminumkan pada kambing yang sakit.

Guna pengobatan penyakit cacingan dilakukan dengan memberikan minuman campuran temu hitam dengan gula merah setiap tiga bulan sekali. Jika kurang nafsu makan juga bisa digunakan temu ireng dicampur dengan garam sebagai perangsang nafu makan, untuk kambing yang terserang cacingan cukup parah hingga kurus, sebaiknya diberikan makanan daun jinitri untuk beberapa hari.

Menyemprot kandang dan memandikan ternak kambing dengan campuran air dan Effective Microorganisms (EM) dapat menyehatkan lingkungan kandang dan mengurangi bau khas kambing. Jika kambing mencret juga bisa diberikan air yang dicampur dengan EM.

Kotoran kambing yang telah bercampur dengan EM dapat langsung digunakan untuk pupuk organik. Susu kambing organik bisa dipasarkan dalam bentuk kemasan plastik agar bisa dikonsumsi oleh masyarakat secara luas.

Pengolahan produk susu bisa dibuat yoghurt, susu bubuk, sabun, krim pelembab, lulur, masker, tablet, krupuk, permen, dodol, dan lain-lain. Kemajuan teknologi pengolahan susu kambing dan kemajuan informasi dapat meningkatkan permintaan masyarakat akan produk olahan susu kambing.

Bahkan pengolahan lemak kambing juga bisa digunakan untuk membuat produk kecantikan untuk meremajakan dan mengencangkan kulit Daging kambing muda organik juga rasanya sangat lezat. Daging kambing muda dikenal karena kelembutan rasa dan rendahnya kolesterol. Peternak kambing memiliki pasar yang jelas setiap tahunnya pada hari kurban.

Orang Indonesia juga memiliki budaya menyantap daging kambing. Budidaya kambing organik masih terbuka luas dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pasar. Asal Pemerintah tetap memproteksi impor daging kambing, atau impor hewan kambing, maka harga daging kambing akan tetap pada batas harga yang menguntungkan peternak.

Jika kran impor daging kambing/ hewan kambing dibuka, maka harga pasar kambing akan merugikan peternak. Jika peternak rugi dan terus merugi akibat kebijakan pemerintah yang salah, maka secara dbertahap akan terjadi penurunan populasi peternak dan ternak, yang mengakibatkan bangsa Indonesia akan terus ketergantungan akan daging kambing dari luar negeri.

Hal yang sama sudah terjadi pada peternakan sapi. Ini merupakan tugas pemerintah dalam membuat kebijakan pengembangan peternakan kambing yang tepat, agar bisa menyejahterakan peternak kambing di Indonesia.https://linktr.ee/em4

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini