Pertanian Organik Berbasis EM Hasilkan Pangan Sehat Biaya Murah

0
118
Menggunakan pupuk organik sentuhan EM4, produksi padi tetap tinggi, tidak kalah dibandingkan dengan menggunakan pupuk kimia yang biaya produksinya lebih mahal.

Pertanian organik untuk menghasilkan bahan pangan yang sehat dan aman bagi kesehatan masyarakat yang mengkonsumsinya biayanya lebih murah dibandingkan dengan kimia.

Pertanian ramah lingkungan memanfaatkan limbah yang ada seperti jerami, daun-daun hijau,kotoran sapi dan limbah lainnya semuanya dapat dimanfaatkan sebagai pupuk. Hal ini dirasakan oleh Pak Ajid seorang petani padi yang tinggal di Desa Jati, Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Sosok pria enerjik ini dengan bahan organik kaya akan sumber hidup (Bokashi) dengan sentuhan teknologi Effective Microorganisms 4 (EM4) produksi padi tetap tinggi, tidak kalah dibandingkan dengan menggunakan pupuk kimia yang biaya produksinya menjadi mahal.

Bahkan dengan menerapkan pertanian organik mampu menjaga keseimbangan kandungan tanah. “Tanah lebih subur dan lebih gembur,’’ jelasnya.

Bahkan sekarang minat petani memanfaatkan pupuk organik semakin meningkat. Apalagi saat lahan pertanian di wilayah Tarogong sudah cukup krisis. Lantaran terlalu banyak diberi pupuk kimia. Maka untuk mennjaga keseimbangan unsur hara di dalam tanah dan tidak ada cara lain selain memanfaatkan pupuk berbahan alami.

Persiapan lahan, jadi sehabis panen jerami padi jangan dibakar, dibabat aja dan dihamparkan dipermukaan tanah ditambah bahan organik lainnya seperti kotoran hewan, sisa sisa limbah lainnya disebar secara merata.

Lahan pertanian seluas satu hektar diberi 4-10 ton bahan organik, kemudian genangi lahan dengan air diberi EM4 aktif sekurang kurangnya 100 liter. Biarkan selama 3-4 minggu. Tahap pengairan setiap 2 minggu tanaman padi perlu disemprot dengan EM4 aktif sampai padi siap dipanen.

Keberhasilan Pak Ajid dalam budidaya padi dengan EM4 mendapat respon positif dari petani lainnya. ‘’Baru-baru ini kelompok tani kami, mengadakan berbagai pelatihan membuat bokashi padat dan bokashi cair,’’jelasnya.

Menurut Ajid, aplikasi teknologi EM4 dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia hingga 85 persen, ‘’Jadi warga yang menggunakan pupuk organik tidak murni organik. 15 persen masih menggunakan pupuk kimia.

Perlu diketahui Teknologi EM4 merupakan teknologi budidaya pertanian untuk meningkatkan kesehatan dan kesuburan tanah dan tanaman, dengan menggunakan mikroorganisme yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman.

EM4 adalah kultur campuran dari mikroorganisme yang menguntungkan berasal dari alam Indonesia, bermanfaat bagi kesuburan tanah, pertumbuhanan dan produksi tanaman serta ramah lingkungan.

EM4 mengandung mikroorganisme fermentasi dan sintetik yang terdiri dari bakteri Asam Laktat (Lactobacillus Sp), Bakteri Fotosentetik (Rhodopseudomonas Sp), Actinomycetes Sp, Streptomyces SP dan Yeast (ragi) dan Jamur pengurai selulose, untuk memfermentasi bahan organik tanah menjadi senyawa organik yang mudah diserap oleh akar tanaman.

Teknologi ini bekerja secara terpadu dalam memperbaiki dan meningkatkan kualitas tanah, serta meningkatkan kualitas pertumbuhan tanama secara bersamaan.

Tak dipungkiri, model pertanian organik teknologi EM4 dinilai lebih efisien, bernilai ekonomis tinggi, produknya aman dikonsumsi masyarakat, dan ramah lingkungan.

Pakar pertanian menilai, sistem pertanian organik berbasis EM4 menjadi salah satu alternatif untuk mengatasi masalah pangan dan lingkungan. Jika saja, model pertanian organik ini dikembangkan menurut teknik yang tepat, secara ekonomis dapat berkembang, secara kultur pun dapat diterima.

Tak hanya itu, sekarang ini pertanian organik teknologi EM4 dapat dijadikan solusi untuk mengatasi kelangkaan pupuk dan ketergantungan petani terhadap input pertanian.https://linktr.ee/em4

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini