Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Bali, Agus Astapa dan penerima Life Time Achievement KPID Bali Ny. Putri Koster menggelar bincang santai di Radio Hexon 92, 8FM di Desa Bengkel, Busungbiu, Kabupaten Buleleng mengusung tema “Pelestarian Wastra/Kain Tenun Bali”, Rabu (6/12).
Dalam acara yang dipandu penyiar Yuli itu, Ny. Putri Koster menjelaskan pengalaman sebagai Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Bali, periode 2018-2023 saat membina Industri Kecil Menengah ( IKM)/Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) khususnya kain/wastra Bali.
Menurut istri Gubernur Bali Wayan Koster itu, kain tenun Bali sedang tidak baik-baik saja, karena jika tidak dilestarikan dan dikembangkan, dikhawatirkan ke depannya akan punah.
Hal ini disebabkan banyaknya kain dari luar Bali yang mengambil motif Bali terutama songket, berupa bordiran. Padahal, berkat perjuangannya bersama “stake holder” lainnya, songket Bali telah memiliki Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) oleh Pemprop Bali, sehingga tidak bisa diproduksi di luar Bali menjadi bordiran.
Meski demikian, sekiranya perajin IKM di Bali membuat model bordiran, banyak kearifan lokal bisa dijadikan motif, bukan motif songket, sehingga kelak bisa muncul karya perajin IKM berupa kain bordiran Bali.
Usai dialog di Radio Hexon FM, Ny. Putri Koster juga sempat menemui sejumlah ibu-ibu di Desa Bengkel, sekaligus berdiskusi perihal banyak hal, mulai dari kegiatan PKK hingga Paiketan Krama Istri (PAKIS) Provinsi Bali, termasuk soal fenomena tari rejang.linktr.ee/pakolescom