Oleh: Ir. I Gusti Ketut Riksa *)
Semua orang mengetahui bahwa, manusia hidup di lautan mikroba, kita juga hidup di lautan polutan, karena mikroba dan polutan itu ada dimana-mana baik di tanah, air, udara, di dalam dan di luar tubuh manusia. Pembangunan yang pesat selain memperoleh berkah pastilah menimbulkan musibah. Bagaimana mengatasi keduanya, jawabanya ada pada “Teknologi Effective Microorganisms (EM) tentang miroba ahir-ahir ini dibeda-bedakan menjadi mikroba jahat, mikroba baik dan mikoba netral, tidak lagi semua mikroba mendapat julukan baksil.
Pemberantasan mikroba jahat jangan lagi menggunakan antibiotik karena akan menimbulkan mikroba-mikroba baru yang lebih virulen, penggunaan antibiotika ibaratnya seperti menyemai bibit penyakit yang baru lagi. Membunuh mahluk alam secara massal dan serempak tidak mungkin tanpa masalah, pastilah menimbulkan ekses baru di tempat lainnya. Yang penting dilaksanakan ialah hidup berdampingan secara damai sambil meningkatkan kekebalan diri sendiri tanpa menggunakan antibiotik. Lalu bagaimana meningkatkan kekebalan itu?
Dalam ilmu EM kita mengenal yang disebut “antioksidan”. Antioksidan yang dibentuk oleh mikroba EM memiliki kekuatan yang sangat menakjubkan, bukan saja melindungi tanaman hewan dan manusia tapi melindungi semua benda dari proses proses oksidasi, deteorasi, karat, korosi, pelapukan dan pada manusia dikenal dengan proses penuaan. Proses ini pasti akan terjadi karena di alam ini tidak ada yang abadi, semuanya mengalami perubahan.
Kekuatan yang menakjubkan ini hampir melindungi 80% dari usia seluruh material, bagaimana halnya nasib bangunan, mesin-mesin dan perangkat lainya bila tidak ada antioksidan. Semua benda dalam mempertahan “life timenya” ditolong oleh antioksidan, karena merupakan lawan dari oksidasi, krosi, pelapukan yang telah disebutkan di atas.
Lain lagi tugas langsung dari mikroba yang terdapat dalam EM seperti Actino mycates. Bacteri ini bertempur satu lawan satu dengan bakteri pathogen, kejadian ini disebut “Phagosytose” bateri ini selalu ada pada tumpukan bahan organik sambil menghancurkan materal yang sulit dicerna oleh bakteri lainnya.
Dalam EM juga terdapat Penicilium notatum yang sempat viral di media pengobatan. Jamur ini mengeluarkan sekresi untuk membunuh jamur lainya. Lain lagi Lacto bacillus yang dapat menghasilkan asam laktat, asam laktat inilah yang ditakuti oleh pathogen lainnya, asam laktat ibarat barier untuk melindungi inangnya dari serangan pathogen.
Yang lebih prinsip, baru saja dikenalkan oleh Doktor Higa ialah Kelompok bakteri Photo sinthetik. Bakteri ini mampu mensynthesekan Amoniak, H2S, Metan, Merkaptan radikal bebas lainya menjadi hormon, enzim, vitamin asam nukleat dan lain-lain sehingga mikroba ini mampu merubah polutan menjadi sumberdaya. Disamping itu bakteri ini mampu merubah karakter pathogen menjadi bakteri netral, dan bakteri netral menjadi bakteri berguna. Kejadian ini dalam ilmu bakteri sering disebut “follow my leader”.
*) Staf Ahli PT Songgolangit Persada dan Instruktur Effective Microorganisms (EM) pada Institut Pengembangan Sumber Daya Alam (IPSA) Bali.