Waspadai Kanker Kolorektral, Kenali Gejala dan Pencegahannya!

0
207
dr. Andi Pratama S.Ked tengah memeriksa kesehatan seorang anak pada acara Lomba Balita Sehat di Denpasar, belum lama ini.

Oleh: dr. Andi Pratama S.Ked *)

Kolon adalah bagian bawah dari sistem pencernaan dan dikenal sebagai bagian dari usus besar. Kanker kolorektal adalah istilah yang menggabungkan kanker usus besar dan kanker rektal.

Sebelum terjadi kanker biasanya dimulai sebagai gumpalan sel kecil yang disebut polip yang terbentuk di bagian dalam dari usus besar. Seiring berjalannya waktu, polip ini bisa berkembang menjadi tumor dalam jangka waktu 5 hingga 10 tahun.

Individu yang berusia di atas 50 tahun memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit ini. Kasus kanker kolorektal terjadi sebanyak 90 % pada usia 50 tahun ke atas pada pria maupun wanita.

Tidak ada penyebab spesifik dari kanker kolorektal. Namun, penelitian menyebutkan beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker kolorektal. Beberapa penyebab yang dapat memicu terjadinya kanker kolorektal, antara lain; paparan bahan kimia (karsinogen), paparan bahan radioaktif (radiasi), kelainan hormonal atau genetik dan riwayat penyakit dalam keluarga.

Faktor risiko penyebab kanker kolorektal antara lain usia di atas 50 tahun, penyakit inflamasi kronis usus, riwayat penyakit keluarga dengan kanker kolorektal atau polip, diet rendah serat dan tinggi lemak, menkonsumsi daging merah dan daging olahan, kurang olahraga, diabetes dan obesitas.

Gejala awal dari kanker kolorektal adalah diare, konstipasi dan perubahan konsistensi tinja lebih dari 2 minggu, perdarahan pada anus dan tinja, nyeri perut terus menerus seperti kram dan perut terasa kembung, penurunan berat badan secara drastis dan anemia berat.

Diagnosis dan tes skrining dari kanker kolorektal berupa wawancara medis dan pemeriksaan fisik oleh dokter untuk mencari riwayat keluarga pasien yang memiliki kanker atau polip, serta gejala penyakit yang mengarah ke kanker kolorektal.

Tes skrining untuk mendeteki kanker kolorektal berupa pemeriksaan tinja atau penggunaan alat bernama kolonoskop, berupa alat berbentuk tabung lentur yang berisis kamera kecil pada ujungnya untuk menilai keadaan dalam usus pasien (kolonoskopi) dan pemeriksaan radiologi seperti foto rontgen perut dan usg perut. Mendeteksi kanker kolorektal pada stadium awal memberikan peluang lebih besar untuk proses penyembuhan.

Terapi untuk kanker kolorektal bergantung pada tipe dari tumor, lokasi tumor pada usus, stadium kanker dan penyebarannya, kondisi kesehatan pasien dan faktor komorbid. Berdasarkan keadaan pasien tersebut maka terapi yang dapat berikan berupa tindakan operasi, kemoterapi, terapi radiasi dan imunoterapi.

Perlu diingat bahwa kanker kolorektal dapat menyerang orang usia muda dan tua. Adapun cara pencegahan dari penyakit ini adalah dengan stop merokok, hindari obesitas, batasi konsumsi lemak, konsumsi buah dan sayuran serta makanan berserat tinggi, dan olahraga teratur. Segera konsultasi ke dokter apabila memiliki gejala yang mengarah ke kanker kolorektal.linktr.ee/pakolescom

*) dr. Tugas di Rumah Sakit Kasih Ibu Denpasar.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini