Jamu Adalah Merek Arahkan Semakin Bagus dan Tambah Kuat

0
57
Produk Ramuan Pak Oles sangat penting tersedia di rumah tangga dalam menjaga kesehatan. Tampak sejumlah peserta Pelatihan Pertanian Organik Terpadu Dengan Teknologi EM saat membeli produk Ramuan Pak Oles di IPSA.

Berbagai jenis tanaman herbal yang tumbuh di bumi Nusantara sejak ratusan tahun yang silam adalah jamu warisan leluhur yang menggunakan khasiat obat yang terkandung dalam tanaman herbal sebagai bagian dari hidup untuk makan, minum, tambah stamina, kecantikan dan suplemen kesehatan secara berkesinambungan.

“Pengembangan produk adalah hal yang sangat penting bagi sebuah perusahaan dan bagaimana tahapannya yang bertujuan untuk mengembangkan produk dari sebuah konsep melalui pasar dalam industri jamu sehingga bisa menjadi lebih luas dan fokus,” kata Direktur Utama PT Karya Pak Oles Tokcer, sebuah perusahaan swasta nasional yang berbasis obat-obatan tradisional yang merupakan terbesar di Bali, Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr.

Ia mengungkapkan hal itu ketika tampil sebagai salah seorang pembicara utama pada webinar Sharing Knowledge “Pemanfaatan Ramuan Empiris Indonesia sebagai Proyek Diminati Masyarakat” yang digelar Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) yang melibatkan 250 peserta lintas provinsi di Indonesia, baru-baru ini.

Alumnus Faculty Agriculture University of The Ryukyus Okinawa, Jepang (1987-1990) itu sukses mengembangkan Lengis Arak Nyuh ramuan minyak tanaman obat yang difermentasi secara alami di atas tungku dapur tradisional warisan leluhur Dadong Bandung (nenek Pak Oles) yang bertransformasi menjadi Minyak Oles Bokashi dengan sentuhan teknologi Effective Microorganisme (EM) dari Jepang.

Minyak Bokashi diracik dan diolah dari berbagai jenis tanaman herbal berkhasiat obat (jamu) diluncurkan di Desa Bengkel, Buleleng, Bali tahun 1997, atau 26 tahun silam telah dimanfaatkan masyarakat secara meluas di Bali, pasaran nasional dan bahkan kian mendunia.

Ia menekankan, dalam memasarkan produk jamu Indonesia, harus percaya diri, didukung data, hasil penelitian serta sistem teknologi dan informasi baru yang dapat dikenal masyarakat luas, khususnya generasi milenial.

Jadi jamu itu adalah merek, anda mau minum jamu apa, merek itulah yang di belakang dari pada jamu. Kalau ada jamu tanpa merek kita harus bertanya mereknya apa, karena merek itu sangat penting.

Demikian pula merek itu adalah nama yang bisa diandalkan atau mendapat kepercayaan dari konsumen, calon konsumen karena merek menentukan kualitas dan khasiat sehingga merek itu harus melekat di hati.

Merek jamu yang akan diminum atau dikonsumsi harus terus ada di pikiran konsumen, karena hal itu dibangun dengn komitmen dan kerja keras serta kesungguhan konsumen membeli merek yang mampu menyembuhkan terhadap keluhan penyakit yang diderita.

Demikian pula merek jamu itu harus terus dibina agar semakin bagus dan tambah kuat, selain terkenal di daerahnya tempat asal juga telah dimanfaatkan secara meluas di provinsi tersebut, nusantara di sejumlah negara di belahan dunia.

Data Ilmiah-Percobaan
Dr. Wididana menekankan, dalam uji empiris tersebut dengan memperkaya data ilmiah pada percobaan-percobaan lain oleh peneliti untuk menguatkan.

Jadi uji empiris itu harus didukung oleh data-data ilmiah sehingga lebih yakin uji empiris dari produk warisan leluhur harus diperkaya dengan dengan catatan sejarah yang disebut dengan narasi dari pada etnoapotani atau pengobatan kesembuhan.

Demikian pula sejarah pengobatan dimana dilakukan, tempat penemuannya, siapa penemu warisan leluhur tersebut, kemudian bagaimana metode dan cara penggunaan produknya serta testimoni.

Semuanya itu harus ada catatan-catatan, ada narasi yang tertulis, kemudian uji empiris merupakan warisan leluhur jug harus didukung literatur pemanfaatan simplisia, atau bahan aktif simplisia untuk pengobatan penyakit tertentu.

Uji empiris mereupakan kekayaan budaya berdasarkan kearifan lokal genius, jadi bangsa Amerika dan Eropa uji empirisnya rendah, sementara Indonesia dinilai lebih kuat.

“Itulah keunggulan kita sehingga Indonesia bisa mengekspor produk-produk tanaman atau simplisia yang memiliki uji empiris, kita mengambil bahan aktifnya, itulah bagian dari tugas peneliti yang nanti dikembangkan menjadi industri-industri bukan saja obat tradisional, namun juga obat herbal berstandar yang tingkatannya lebih tinggi lagi,” tutur Dr. Wididana.linktr.ee/pakolescom

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini