EM Teknologi Diterapkan Lebih Dari 100 Negara

0
128
Seorang pekerja sedang menyiapkan EM4 aktif untuk mensprai tumpukan sampah, baik yang baru datang di TPS maupun yang siap untuk dipilah di TPS Sidakarya, Denpasar.

Effective Microorganisme4 (EM4), teknologi yang mudah, murah, hemat energi, ramah lingkungan dan berkelanjutan dalam bidang pertanian, peternakan, perikanan, lingkungan dan kesehatan manusia telah menyebar dan diterapkan lebih dari 100 negara di belahan dunia, termasuk Indonesia.

“Visi besar Mokichi Okada membangun pertanian organik tanpa menggunakan pupuk kimia dan pestisida kimia yang dipraktekkan langsung oleh Prof. Dr. Teruo Higa, dengan menerapkan temuannya EM teknologi,” kata Staf Ahli PT Songgolangit Persada, Ir. I Gusti Ketut Riksa.

Ia mengatakan, EM teknologi menggunakan mikroorganisme efektif yang menguntungkan ke dalam tanah guna meningkatkan kesuburan tanah, memperbaiki kualitas tanah, menyehatkan tanaman serta meningkatkan produktivitas tanaman.

Teknologi EM ditemukan tahun 1980, setelah melalui penelitian selama 12 tahun (1968-1980) dan sejak tahun 1989, peneliti pertanian organik yang tergabung dalam organisasi APNAN (Asia Pasific Natural Agriculture Network) secara aktif meneliti Teknologi EM untuk pertanian.

Mereka mulai mempraktikkan Teknologi EM di lahan dan kebun pertanian di tingkat petani, perusahaan dan pemerintah. Perjuangan APNAN dalam meneliti, menyeminarkan hasil penelitian dan melatih Teknologi EM sejak 1989, yang disponsori oleh EMRO (EM Research Organization), INFRC (International Nature Farming Research Center), dan Saraburi Kyusei Farming Center.

Saraburi Kyusei Farming Center adalah lembaga pelatihan pertanian organik dengan Teknologi EM, yang menjadi pusat pelatihan dan percontohan pertanian organik untuk daerah Asia-Pasifik.

Lebih dari 100 petani yang tergabung dalam organisasi Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) telah berlatih pertanian organik ke Saraburi Kyusei Nature Farming. Saraburi Kyusei Nature Farming Center juga telah melatih ribuan petani, pemerhati pertanian, peneliti, ilmuwan dan birokrat (pemerintah) dari seluruh dunia sejak tahun 1989.

Untuk lebih banyak melatih petani dengan Teknologi EM, maka didirikanlah EM Training Center di Bali pada tahun 1997, yang bernaung di bawah lembaga Institut Pengembangsn Sumbet Daya Alam (IPSA) Bali.

Bali sebagai daerah tujuan wisata dunia, maka Teknologi EM menjadi semakin dikenal dan dapat dilihat langsung lahan pertaniannya sebagai tempat agrowisata.

Bali dipercaya sebagai tuan rumah pertemuan APNAN selama tiga hari, 21-23 Juli 2016 dari 17 negara dengan 60 peserta di hotel Bali Beach, Sanur, untuk saling bertukar informasi ilmiah, ilmu dan pengalaman antar wakil dari negara pengembang Teknologi EM.
Peserta pertemuan tersebut juga melakukan kunjungan lapangan ke kebun pertanian organik di IPSA dan ke daerah wisata pertanian organik di Pulau Dewata.

Perjuangan tak kenal lelah Prof. Teruo Higa memperkenalkan Teknologi EM dan Mokichi Okada memperkenalkan Kyusei Nature Farming membuahkan hasil. Teknologi EM dan Kusei Nature Farming menyebar dan dipraktikkan di berbagai negara.

Teknologi EM telah dipraktikkan oleh petani berdasarkan filosofi Mokichi Okada: “Membangun pertanian yang sehat, lestari dan menguntungkan bagi petani dan konsumen.https://linktr.ee/em4

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini