Seorang pembudidaya ikan nila di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) Sutarwadi mengaku sangat tertarik mengembangkan budidaya ikan air tawar jenis nila secara organik dengan sentuhan probiotik Effective Microorganisms 4 (EM4) perikanan berkat hasil panen melimpah, menjanjikan dengan nilai jual stabil.
“Saya mengembangkan budidaya ikan nila di atas lahan seluas 75 are yang terdiri atas enam petak kolam sejak empat tahun silam,” kata Sutarwadi dari Desa Punikan, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat, NTB saat menerima kunjungan tim youtube EM INDONESIA OFFICIAL PT Songgolangit Persada yang memproduksi EM4.
Pengembangan perikanan air tawar secara organik berkat terknologi yang mudah, murah, hemat energi, ramah lingkungan dan berkelanjutan itu pada awalnya menebar bibit 70.000 ekor, sekarang bisa ditingkatkan menjadi 125.000 ekor, hampir dua kali lipat.
“Penebaran bibit ikan nila yang cukup padat itu ditambah fasilitas berupa penggunaan kincir. Budidaya tambak ikan tersebut menggunakan sistem air mengalir, namun airnya tidak terlalu besar seperti di air deras, sekedar ada air masuk dan air ke luar,” tutur Sutarwadi.
Ia menjelaskan, pihaknya menebarkan benih dari larva ukuran 2-3 cm sampai panen selama lima bulan, lebih cepat dibandingkan dengan tidak menggunakan EM4 perikan dengan hasil yang sama yakni berat ikan nila rata-rata satu kilogram setiap ekornya.
Sebelum penebaran benih terlebih dahulu melakukan pengolahan lahan yakni kolam dikeringkan selama sepuluh hari, menyusul memasukkan air tiga per empat dari tinggi kedalaman kolam baru 4-5 hari kemudian menebarkan bibit ikan nila.
Begitu memasukkan air ke kolam langsung menebarkan EM4 perikanan sesuai dengan aturan luas yang berfungsi untuk menjernihkan air.
EM4 perikanan dan tambak mempunyai manfaat memperbaiki mutu air, menguraikan bahan-bahan sisa pakan, kotoran menjadi senyawa organik yang bermanfaat.
Menekan mikroorganisme patogen, membantu meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi, menekan hama serta penyakit yang ada di dalam tambak.https://linktr.ee/em4