Usaha peternakan sapi menghasilkan limbah berupa kotoran dan urin (kencingnya) dalam jumlah cukup banyak, sesuai ukuran berat badan ternak peliharaan, secara rata-rata, sapi makan pakan hijauan enam kilogram (kg) dan minum enam liter setiap harinya.
Dengan demikian ternak sapi akan mengeluarkan kotoran enam kg dan urin enam liter setiap harinya, dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik padat dan pupuk organik cair dengan sentuhan Effective Microorganisme (EM), kata Staf Ahli PT Songgolangit Persada (SLP), Ir. I Gusti Ketut Riksa.
Ia yang juga Instrukstur EM pada Institut Pengembangan Sumber Daya Alam (IPSA) menambahkan, limbah organik dari peternakan sapi dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik padat dan cair fermentasi untuk menyuburkan tanah.
Kotoran sapi dikumpulkan kemudian disiram dengan 5% Effective Microorganisms (EM) yang dilarutkan dalam air. EM juga dapat disemprotkan untuk memandikan ternak sapi, sekaligus menyehatkan kulit dan menghaluskan bulunya. Air minum untuk sapi juga dapat diberi 5% EM untuk menyehatkan perut sapi.
Kotoran sapi padat yang dikumpulkan untuk fermentasi dengan EM dan bisa digunakan untuk pupuk organik. Limbah cair urin sapi dan air buangan dari limbah ternak sapi dikumpulkan dalam bak atau tangki tertutup, selanjutnya bisa diambil untuk disiramkan ke tanah pertanian melalui saluran irigasi, atau dilarutkan ke air dan disiramkan dengan konsentrasi satu persen.
Gusti Riksa menambahkan, urin sapi yang dikumpulkan dicampur dengan EM satu persen untuk memperkaya mikroorganisme yang menguntungkan, selanjutnya digunakan untuk menyiram tanaman. Urin sapi juga bisa dijual setelah dikemas dalam botol/ jirigen, ukuran 1-20 liter.
Limbah cair dari urin ternak lainnya, seperti kelinci, kambing, atau babi bisa dikumpulkan dan diberi EM untuk pupuk organik cair. Guna skala komersil, urin sapi lebih banyak digunakan, yang umum dikenal dengan biourin, yang artinya urin yang mengandung mikroorganisme menguntungkan.
Penggunaan EM ke dalam urin sapi dapat meningkatkan kualitas pupuk cair urin, karena mengandung mikroorganisme efektif untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Penggunaan EM4 peternakan sekaligus mampu mencegah bau tidak sedap di kandang dan tempat pembuangan kotoran, menekan jumlah lalat, memperbaiki kesehtan ternak, mengurangi stres dan memperbaiki mutu daging ternak, kata Gusti Ketut Riksa.https://linktr.ee/em4