Semua Sampah Organik Sentuhan EM Jadi Pakan Ternak

0
99
Sampah organik yang mengering digiling lembut dicampur dengan bekatul, selanjutnya difermentasi dengan EM4 sebagai pakan ternak sapi, kambing dan kerbau.

Semua jenis sampah organik yang sudah mengering digiling sampai lembut maupun dengan cara dirajang hingga halus lalu dicampur dengan bekatul, selanjutnya difermentasi sentuhan Effective Microorganisms 4 (EM4), molase selama satu minggu, siap diaplikasi ke ternak sapi, kambing dan kerbau.

Hal itu adalah hasil temuan seorang Mantri Kesehatan ternak, Ahmad Ikhsan, warga Desa Tulakan, Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur yang sukses membuat pakan ternak dari bahan baku semua jenis sampah organik yang terinspirasi ketika melakukan ibadah haji ke Tanah Suci Mekkah tahun 2010.

Kala itu ia menyaksikan kerumunan ternak kambing melahap habis kertas-keras yang berserakan yang mengotori lingkungan sekitarnya hingga habis dan halaman menjadi bersih.

Sepulangnya ke Indonesia dari melaksanakan ibadah haji, Ahmad Ikhsan, sosok pria enerjik kemudian dengan tekun mempelajari hal-hal yang berkaitan pakan ternak fermentasi dari berbagai sumber media social, dan didukung dengan keahlian sebagai mantri kesehatan ternak.

Berkat ketekunan dan kerja keras itu Ahmad Ikhsan berhasil melakukan percobaan fermentasi tahun 2013 hingga berkembang sampai sekarang. Cara membuat pakan ternak fermentasi memanfaatkan bahan semua jenis sampah organik maupun dedaunan semua jenis yang kering, kemudian digiling sampai lembut atau rajang hingga halus lalu dicambur dengan bekatul.

Selanjutnya dicampur dengan gula pasir yang dilarutkan dengan air dan EffectiveMicroorganisms 4 (EM4) peternakan, untuk difermentasikan minimal selama satu minggu.

Ahmad Ikhsan menjelaskan, awal mula percobaan yang dilakukan menggunakan ternak kambing hingga berlangsung selama satu tahun, setelah itu kemudian beralih menggunakan enam ekor ternak sapi sampai sekarang bertambah menjadi 24 ekor dengan kondisi sehat dan gemuk.

“Awalnya saya coba dengan ternak kambing ternyata kambingnya tubuh sehat dan gemuk dan setelah satu tahun saya ganti dengan sapi dan sampai sekarang,” tutur Ahmad Ikhsan.

Inovasi yang dilakukan Ahmad Ikhsan patut menjadi contoh bagi semua kalangan, mengingat ternak piharaan lebih sehat dan meningkatkan ekonomi masyarakat setempat.

Selain itu, inovasi tersebut juga mengajarkan publik untuk tidak membuang barang bekas yang dipandang tak berguna sementara masih dapat dipergunakan untuk yang lebih baik seperti yang diulas website pacitanku.com.https://linktr.ee/em4

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini