Peserta pelatihan Pertanian Organik Terpadu Dengan Teknologi EM praktek membuat pupuk organik Bokashi di Kantor Pemasaran PT Songgolangit Persada, Jalan Letda Kajeng, Yangbatu, Denpasar.

Pelaku dan Praktisi Peternakan sapi, Ketut Darmawan, S.Pt.M.P menilai, pemanfaatan Effective Microorganisme 4 (EM4) peternakan untuk budidaya ternak sapi potong (penggemukan) maupun pembibitan secara organik sangat aman dengan tingkat keberhasilannya sangat memuaskan, asalkan sesuai standar opersional prosedur (SOP).

“Dalam memanfaatkan air untuk mencampur EM bagi pakan ternak maupun air minum ternak tidak mengandung klorin, kaporit, selalu menggunakan molase, gula aren maupun gula kelapa,” kata Ketut Darmawan, sosok pria enerjik yang sukses melakukan usaha pembibitan ternak Sapi Bali secara organik di Desa Tangkas, Kabupaten Klungkung.

Ia mengungkapkan hal itu ketika menularkan ilmu dan keterampilan yang dimilikinya kepada Semuel Achitopel Fahik bersama istrinya Nyonya Dies Susianawati dari Desa Wehali, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) saat mengikuti pelatihan pertanian organik terpadu dengan teknologi EM4 di Kantor Pemasaran PT Songgolangit Persada Cabang Bali di Jalan Letda Kajeng, Denpasar baru-baru ini.

Peternak juga selalu memperhatikan SOP menyangkut penyimpanan pakan ternak sapi hasil fermentasi atau silase agar tidak kena sinar matahari secara langsung dan aman terhadap kucuran air pada saat musim hujan.

Penggunaan EM4 untuk sektor peternakan dapat memperbaiki kesehatan ternak, mengurangi stres ternak, memperbaiki kesehatan ternak, memperbaiki mutu daging ternak, kesuburan ternak dan mengurangi jumlah kematian ternak.

Demikian juga mampu mencegah bau tidak sedap pada kandang dan tempat pembuangan kotoran ternak, memperbaiki mutu kotoran ternak sehingga mampu mengatasi limbah ternak secara habis dalam lingkungan setempat.

“Saya sendiri mengusahakan peternakan sapi sejak 17 tahun silam, kini memelihara 98 ekor indik sapi hampir tidak ada masalah dengan lingkungan sekitarnya, karena usaha peternakan tidak menimbulkan bau berkat sentuhan EM,” ujar Ketut Darmawan.

Kotoran ternak sapi yang difermentasi menjadi pupuk organik padat bokashi maupun pupuk organik cair yang diolah dari air kencing sapi dengan sentuhan EM semuanya sangat bermanfaat untuk mendukung pertanian organik, yang mampu menghasilkan bahan pangan yang aman bagi kesehatan dan meningkatkan umur harapan hidup.

“Jadi tidak ada limbah yang terbuang, baik di sawah maupun di kandang. Jika sejak awal usaha peternakan sapi, ayam dan jenis ternak lainnya menggunakan EM4 berarti telah membangun sistem pertanian organik yang bagus, tinggal menyempurnakan pengaplikasinnya saja untuk berbagai kepentingan di kebun maupun lahan basah,” ujar Ketut Darmawan.https://linktr.ee/em4

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini