Pakan lele dari ampas tahu dengan sentuhan Effective Microorganisms 4 (EM4) perikanan & tambak dapat diolah menjadi pakan bernutrisi tinggi, ikan cepat berkembang dan besar, menghemat biaya operasional sehingga mampu memberikan keuntungan yang lumayan besar dari budidaya ikan lele tersebut.
Usaha budidaya ikan lele secara intensif seringkali menggunakan pakan pelet menjadi makanan utama sehingga tidak heran sepenuhnya pakannya adalah produksi pabrik dengan harga yang sangat tinggi, sehingga biaya yang dikeluarkan sangat besar, sangat besar pengaruhnya terhadap keuntungan yang diperoleh, bahkan pembudidaya ikan lele sering mengalami kerugian.
Oleh sebab itu pakan alternatif ampas tahu dengan sentuhan EM4 merupakan alternatif untuk untuk mengatasi masalah pakan, yang mampu meningkatkan pendapatan dan keuntungan dari usaha membudidayakan ikan lele.
Bahan baku lokal yang disekitar di sekitarnya dapat dimanfaatkan sebagai sumber membuat pakan, antara lain ampas tahu, jagung, dedak padi, bungkil kedelai dan dedaunan.
Semua bahan-bahan lokal tersebut mengandung protein bernutrisi tinggi, mudah diolah dan dihaluskan, sama sekali tidak mengandung racun dan mudah diperoleh tidak perlu membeli.
Pembuatannya sangat mudah dan praktis, pakan lele yang mengapung dari ampas tahu dengan bahan antara lain: ampas tahu sebanyak 5 kg, dedak 5 Kg, molases 1 liter, EM-4 Perikanan 200 m, limbah kepala ikan asin 1,5 kg dan ragi tempe 2 sendok makan.
Cara pembuatan:
(1). Siapkan wadah ember atau baskom, masukkan molase, EM-4 dan biarkan selama 2 jam, lebih bagus kalau ditambah dengan aerasi.
(2). Ampas tahu yang diperoleh dari pengrajin tahu dipress menggunakan balok kayu untuk mengurangi kandungan kadar air ampas tahu.
(3). Campurkan ampas tahu dan dedak dengan cara mengaduk hingga bercampur secara merata.
(4). Limbah kepala ikan asin, sebaiknya direndam terlebih dulu dengan air garam (garamnya sekitar 1 sendok makan) untuk mengurangi kadar garam.
(5). Siapkan blender, dan limbah kepala ikan asin di blender dengan penambahan sedikit air hingga halus dan kemudian dimasukkan ke dalam adonan yang telah dibuat sebelumnya.
(6). Tambahkan larutan EM-4 yang telah dicampurkan molase. Aduk hingga adonan benar-benar tercampur secara merata.
(7). Terakhir tambahkan ragi tempe, taburkan secara merata dan diaduk kembali hingga tercampur merata.
(8). Dalam pembuatan perlu diperhatikan bahan adonan dijaga agar jangan sampai terlalu basah.
(9). Kemudian difermentasi selama 7–10 hari di dalam ember atau plastik yang diberi slang dengan ujungnya diberi botol aqua yang berisi air.
(10). Setelah bahan pakan terfermentasi, bahan pakan dikeluarkan dan digelar di karung setipis mungkin dengan tujuan untuk mengurangi kadar air dan pelepasan gas hasil fermentasi, selama satu hari.
(11). Kemudian keesokan harinya baru lakukan pencetakan menggunakan alat sederhana atau mesin.
(12). Hasil pakan yang dicetak dimasukkan dalam wadah yang disiapkan untuk dijemur. 2—3 hari pakan telah kering dan siap untuk diberikan pada ikan atau disimpan.
(13). Berdasarkan hasil percobaan, aroma atau bau pakan masih kurang bila dibandingkan dengan aroma pakan pabrikan. Rekomendasi bisa mencoba menambahkan terasi udang untuk menambah aroma pakan yang dibuat, seperti yang diulas website pertanian-mesuji.id.https://linktr.ee/em4