ketut Darmawan (tengah) saat menyampaikan materi budidaya pembibitan ternak sapi dengan sentuhan EM4.

Ketut Darmawan, S.Pt.M.P, sosok pria enerjik yang sukses melakukan pembibitan ternak Sapi Bali secara organik di Desa Tangkas, Kabupaten Klungkung, menularkan ilmu dan keterampilan kepada Semuel Achitopel Fahik (49 tahun) bersama istrinya Nyonya Dies Susianawati (43 tahun) yang menekuni usaha tani di kampung halamannya di Desa Wehali, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Ketut Darmawan bersama Instruktur Effective Microorganisme (EM) pada Institut Pengembangan Sumber Daya Alam (IPSA) Bali, Ir. I Gusti Ketut Riksa dan Manajer Pak Oles Green School, Ir. Koentjoro Adijanto sebagai pembicara dalam pelatihan Pertanian Organik Terpadu Dengan Teknologi EM yang berlangsung di Kantor Pemasaran PT Songgolangit Persada Cabang Bali di Jalan Letda Kajeng, Denpasar baru-baru ini.

Ia menggeluti usaha pembibitan ternak sapi secara organik sejak tahun 2006, atau 17 tahun yang silam dengan menggunakan sentuhan Effective Microorganisme 4 (EM4) kini memelihara 60 ekor induk sapi dan 38 ekor anak.

Sosok pria enerjik alumnus S-1 fakultas peternakan dan S-2 fakultas pertanian juga menjadi konsultan pengembangan peternakan sapi organik dengan kapasitas kandang 126 ekor menanam investasi Rp1,4 miliar yang selama ini merupakan kandang sapi permanen dan termodern di Bali.

“Bekerja sama dengan mitra usaha, kami membina anak-anak muda yang mulai tertarik dengan memelihara ternak sapi, baik untuk pengembangbiakan maupun penggemukan,” katanya. Pada pandemi Covid-19, pihaknya juga sempat mendampingi sejumlah manajer hotel, vila di Karangasem dan sejumlah pengusaha biro perjalanan wisata yang tertarik mengembangkan usaha peternakan sapi, setelah bisnis pariwisata Bali terpuruk.

Ketut Darmawan menilai, manajemen memelihara sapi sangat unik karena memelihara 10 ekor sapi berbeda dengan memelihara 60 ekor ternak peliharaan, jadi tidak bisa disamakan dengan usaha bisnis lainnya. Meskipun demikian pengembangan ternak sapi untuk pengembangbiakan (pembibitan) maupun pengggemukan secara organik berbasis EM yang telah digeluti selama 17 tahun berlangsung lancar dan sukses.

Pemanfaatan EM4 pada peternakan sapi mampu menyeimbangkan mikroorganisme yang menguntungkan dalam beternak, memperbaiki dan meningkatkan kesejahteraan ternak, tutur Ketut Darmawan.https://linktr.ee/em4

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini