Tanaman sayuran tumpang sari tumbuh subur dengan pupuk organik Bokashi Kotaku aplikasi EM4 di kawasan Kintamani, Kabupaten Bangli.

Staf Ahli PT Songgolangit Persada, Ir. I Gusti Ketut Riksa menaruh harapan besar agar pemerintah Indonesia segera meniru negara-negara maju yang telah mendahului menggarap pertanian organik berbasis Efective Microorganisme (EM).

“Menggarap pertanian dan alam dengan teknologi EM menjadi luar biasa, karena kita belum banyak berbuat tentang kelestarian lingkungan dan alam,” kata Gusti Ketut Riksa yang juga Instruktur EM pada Institut Pengembangan Sumber Daya Alam (IPSA) Bali.

Ia mengatakan hal itu selesai memberikan pelatihan tentang pertanian organik berbasis EM kepada Semuel Achitopel Fahik bersama istrinya Nyonya Dies Susianawati dari Desa Wehali, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT) baru-baru ini.

Ia mengatakan, Indonesia sebagai sebuah negara kepulauan yang wilayahnya sangat luas dari Sabang sampai Merauke, termasuk Bali dengan sejumlah objek wisata andalannya harus didukung dengan lingkungan yang bersih dan lestari.

Upaya mewujudkan sasaran itu sangat tepat dengan EM, teknologi yang mudah, murah, hemat energi, ramah lingkungan dan berkelanjutan dalam berbagai aspek kehidupan.

Prof. Dr. Teruo Higa, guru besar bidang hortikultura University of The Ryukyus Okinawa, Jepang berhasil menemukan teknologi EM tahun 1980 melalui hasil penelitian selama 12 tahun (1968-1980) berujung pada misi besar untuk melestarikan lingkungan.

PT SLP yang didirikan oleh Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr adalah satu-satunya di Indonesia mendapat lisensi dari Effective Microorganisms Research Organization (EMRO) Jepang untuk memproduksi dan memasarkan pupuk hayati EM4 pertanian, EM4 peternakan, EM4 perikanan dan EM4 lingkungan ke seluruh daerah di Nusantara.

EM4 mempunyai peranan yang sangat strategis dalam berbagai aspek kehidupan bisa dimanfaatkan masyarakat luas di Indonesia, khususnya petani, peternak, petambak maupun investor dan kalangan pembisnis untuk memanfaatkan EM sebagai fermentasi pupuk organik yang disebut dengan bokashi.

EM bisa digunakan dalam skala usaha industri untuk meningkatkan kesuburan lahan yakni pemupukan tanaman padi, palawija, hortikultura, tanaman cengkeh, jeruk, tanaman durian, sayur mayur maupun tanaman hias dan tanaman bunga-bungaan.

Semua itu menghasilkan bahan pangan yang sehat memenuhi kebutuhan pangan penduduk Indonesia yang setiap saat jumlahnya terus meningkat, sehingga tidak perlu mengekspor bahan pangan dari luar negeri, harap Gusti Ketut Riksa.https://linktr.ee/em4

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini