Oleh : Ir. I Gusti Ketut Riksa *)
Teknologi Effective Microorganisms (EM) telah dikenalkan kepada dunia oleh Prof. DR. Teruo Higa lebih dari 40 tahun yang lalu, namun belum banyak yang menerapkannya, padahal teknologi ini ditenggarai dapat menjawab berbagai tantangan hidup dan kehidupan.
Dilain pihak sejumlah negara maju malah telah menggarap proyek-proyek pemerintah berskala besar dengan teknologi ramah lingkungan ini seperti menjernihkan air laut, melarutkan endapan lumpur, menghilangkan bau busuk, mengurangi berbagai pencemaran, meningkatkan produksi pertanian, peternakan, perikanan, bahkan meningkatkan derajat kesehatan dan mampu menekan radiasi nuklir. Semuanya dinyatakan telah berdaya guna dan berhasil guna.
Mencermati kondisi ini kiranya kita perlu melirik negara-negara yang telah berhasil menerapkannya, bagaimana negara itu memulainya, mengorganisir penduduk sekitarnya karena program-programnya tidak mungkin dilaksanakan sendirian.
Siapa yang menjadi dornatur, menyediakan sarana dan prasaranya, siapa pula yang memulainya untuk memberikan contoh-contoh kegiatan dan sebagainya. Membaca dari berbagai selebaran yang diterbitkan oleh EMRO, INFRC, APNAN serta IFOAM diperoleh informasi sebagai berikut.
Pada umumnya organisasi pengembangan EM terdiri atas dua kelompok yakni kelompok industri dan kelompok administratif. Kelompok industri terdiri dari kelompok usaha perikanan, peternakan, pertanian dengan usaha bisnisnya.
Kelompok yang kedua terdiri dari akademisi seperti para peneliti, sekolah-sekolah mulai dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi. Kelompok yang ketiga terdiri dari kelompok administratf seperti pemerintah pusat, daerah, lokal, militer, polisi dan lain-lain. Kelompok keempat terdiri dari kelompok Citizen seperti NGO, perorangan (folumtir) dan berbagai organisasi.
Semua kelompok itu agar bahu membahu mengambil peranannya masing-masing, yang semuanya bermuara pada kelestarian lingkungan, hidup sehat, bersih dan produktif dengan cara membuka usaha-usaha baru karena melalui teknologi ini kesempatan kerja baru akan mulai terbuka.
Untuk menyatukan semua hal ini tidak terlepas dari pemahaman yang mendalam tentang teknologi ini dengan melakukan penyuluhan-penyuluhan yang tiada henti serta percontohan-percontohan, sampai masyarakat sekitar dapat marasakan hasil-hasilnya. Perlu dipahami bahwa teknologi ini sangat murah, dibandingkan dengan teknologi lainnya, mudah karena siapapun bisa melaksanakan, ramah lingkungan karena tidak mengandung kimia berbahaya, menguntungkan bagi produsen dan konsumen baik secara fisik maupun spiritual.
Sambil melakukan berbagai usaha, banyak hal positif yang diperoleh dampaknya, karena teknologi ini dapat dilaksanakan disemua aspek kehidupan. Demikian sekelumit tentang memulai ber-organik dengan Teknologi EM.https://linktr.ee/em4
*) Staf Ahli PT Songgolangit Persada dan Instruktur EM pada Institut Pengembangan Sumber Daya Alam (IPSA) Bali.