Direktur Utama PT Karya Pak Oles Grup, Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr menilai, kegiatan olahraga yang digeluti terlalu lembek bisa menyebabkan malas bahkan sangat kurang, sebaliknya olahraga yang terlalu keras bisa mengakibatkan cedera.
“Oleh sebab itu semangat kita perlu tetap kencang, tidak putus-putus dengan melakukan aktivitas yoga yang masuk olah raga yang sedang-sedang saja, tidak ringan dan tidak terlalu berat,” kata Dr. Wididana yang juga Master Yoga Internasional ketika melatih yoga para karyawan di Yoga Room Jl Leda Kajeng, Denpasar.
Ia mengatakan, karyawan di lima unit usaha bisnis di Denpasar dan Desa Bengkel, Busungbiu, Kabupaten Buleleng hampir selama setahun belakangan mengikuti latihan yoga secara berkesinambungan dua kali dalam seminggu, mulai merasakan manfaatnya untuk kesehatan.
“Kegiatan yoga yang dilakoninya cukup menyenangkan, kalau belum mencoba kita tidak tahu manfaatnya, saya banyak membaca buku tentang yoga, terdapat berbagai teknik, dengan berbagai nama seperti halnya masakan, ada nasi goreng, nasi goreng pete, nasi goreng kambing dan sebagainya,” ujar Pak Oles.
Bahkan masyarakat luas semakin tertarik belajar tentang yoga sehingga mendorong para guru yoga untuk meningkatkan wawasan dan keterampilan tentang yoga dengan belajar yoga ke India maupun Bangladesh.
Berbagai jenis yoga antara lain yoga Bikran (yoga panas), yoga dingin (yin), yoga matahari (power) yoga bulan, yoga kiri, yoga kanan dan sebagainya yang mampu mendorong menjadi industri yoga dapat menawarkan kesenangan, kenikmatan dan manfaat bagi pengikutnya.
“Selain itu juga ada yoga untuk menyembuhkan orang-orang sakit, intinya hampir semua yoga itu lembut dan ada pula yang tergolong keras. Hampir semua yoga itu saya pelajari, dari sana banyak sekali terdapat teknik-teknik napas. Yoga itu adalah teknik mengolah napas yang disebut pranayama, panda (tegap) dan puji-pujian (meregakan otot),” ujar Pak Oles.linktr.ee/pakolescom