Sangkara merupakan unit usaha pengolahan sampah berbasis sumber di desa-desa semakin gencar melakukan pembinaan di sejumlah kabupaten/kota di Bali guna memberikan solusi dalam melakukan pemilahan sampah organik dan non organik di masing-masing rumah tangga.
Sangkara yang secara resmi terbentuk sejak tahun 2021 telah melakukan sosialisasi ke desa-desa wilayah Kabupaten Tabanan, Kabupaten Badung dan Kota Denpasar dengan menyediakan dua solusi dalam menangani masalah sampah.
Kedua solusi itu salah satu diantaranya menyangkut pengelolaan sampah organik dengan menggunakan compost bag dan Effective Microorganisms 4 (EM4). Compost bag dan EM4 bermanfaat untuk membuat kompos di rumah tangga masing-masing.
Sedangkan pengelolaan sampah anorganik menyediakan solusi dengan membentuk bank-bank sampah di setiap dusun (banjar) di seluruh desa di Bali.
Belum lama ini, Sangkara juga telah melakukan sosialisasi di tiga banjar di kawasan Desa Kekeran Mengwi, Kabupaten Badung yaitu di Banjar Delod Sema, Banjar Dangin Pangkung dan Banjar Gelagah Puwun.
Sosialisasi tersebut dilakukan langsung oleh Pengelola Perusahaan Samkara, Made Andi Kurnia Prayoga, yang memberikan sosialisasi lengkap terkait pengomposan sampah organik rumah tangga dengan media compost bag dan EM4 produk dari PT Songgolangit Persada.
“Compost bag dan EM4 bermanfaat untuk membuat kompos di rumah tangga masing-masing. Sedangkan pengelolaan sampah anorganik menyediakan solusi dengan membentuk bank-bank sampah di setiap dusun (banjar) di seluruh desa di Bali,” ujar Andi.
Kedua media tersebut sangat bermanfaat untuk mengelola sampah organik menjadi pupuk bokashi yang sangat bermanfaat untuk menyuburkan tanaman pekarangan di lahan sempit di rumah tangga.
Sosialisasi di tiga banjar tersebut berjalan lancar dan mendapat respon yang positif dari masyarakat sekitarnya. Dalam sosialisasi tersebut sebagian besar dihadiri oleh ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), karena lebih sering bersentuhan langsung dengan limbah dapur sisa memasak.
Sebelumnya Sangkara juga telah melakukan program yang sama di Desa Sidakarya, Kecamatan Denpasar Selatan dan Desa Dauh Puri Kelod, Denpasar Barat. Kedua desa itu masing-masing rumah tangga diberikan satu paket compost bag dan satu liter EM4.
Made Andi Kurnia Prayoga mengharapkan untuk selanjutnya masing-masing desa mampu menyediakan solusi untuk melakukan pemilahan sampah organik dan non organik di masing-masing rumah tangga.
Dengan pemilahan sampah organik dan non organik di tingkat rumah tangga yang sebelumnya penanganan masalah sampah berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sekarang jumlahnya sangat berkurang.
Penggunaan EM4 produksi PT Songgolangit Persada dapat mempercepat proses penguraian sampah menjadi pupuk ramah lingkungan. Sampah-sampah yang difermentasi itu dikumpulkan kisaran 1-2 bulan dengan proses fermentasi selama tiga minggu siap dimanfaatkan untuk menyuburkan tanaman.
Dengan demikian semuanya akan dapat merasakan manfaat dari pengelolaan sampah menjadi lebih baik lagi, sekaligus mendorong pengembangan pertanian di lahan sempit untuk menghasilkan pangan masing-masing keluarga, ujar Made Andi Kurnia Prayoga.https://linktr.ee/em4