Direktur Utama PT Karya Pak Oles Grup, Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr menegaskan, seseorang setelah bangun tidur mengawali aktivitasnya mengingat-ngingat diri dengan kesadaran baru untuk mulai melakukan pranayama energi.
“Pranayama energi, prana dari air, khusus hirup napas, tahan napas, dengan kesadaran murni yang disebut dengan ada proses berlangsung dan ada proses berakhir, itulah hakekat memaknai kesadaran dalam bernafas,” kata Dr. Wididana yang juga Instruktur Yoga Internasional ketika memberikan Dharmawacana tentang pentingnya menerapkan Pranayama dalam kehidupan sehari-hari yang disiarkan salah satu stasiun televisi berjaringan di tingkat pusat.
Sosok pria enerjik alumnus Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar menilai, napas yang dikelola dengan baik, penuh kesadaran sekaligus akan memiliki pikiran tentang kesadaran.
Pikiran yang sadar, pikiran yang penuh perhatian, perhatian murni, kalau kita mengelola pikiran lebih sulit dari mengelola napas, lebih gampang mengelola napas dari pada pikiran, karena pikiran sifatnya melompat-lompat ibarat kera liar atau kera gila maupun kera mabuk.
“Pikiran itu susah diatur, kadang begini, kadang begitu, sekarang begini sekarang begitu, jelas sekali perubahan seperti ikan yang menggelepar, kalau ikan dikeluarkan dari dalam air akan menggelempar sehingga harus ada teknik bagaimana mengendalikan atau teknik mengelola pikiran itu,” ujar Dr. Wididana.
Ia menambahkan, pikiran yang dikendalikan dengan baik akan menghasilkan hal-hal yang baik, pikiran yang tidak terkendali akan menghasilkan hal-hal yang tidak terkendali, bahkan bisa sakit, bisa marah, benci, irihati dan sebagainya. semuanya berasal dari kita mengelola pikiran itu dengan mengelola napas, napas dan pikiran adalah satu kesatuan napas yang dikelola dengan baik.
Setiap tarikan lepasnya napas akan mengendorkan pikiran, pikiran menjadi rileks, kalem, napasnya rileks dan kalem, caranya dengan melakukan Gayatri Mantram, dan melakukan Omkara zmatra dengan Gayatri Mantram, awalnya mungkin belum terbiasa, dengan melakukan proses yang keras kemudian menjadi terbiasa sudah terbentuk disiplin.
Setiap melakukan Gayatri Mantram tidak terdengar hanya pikirannya, napas kita merjadi rileks, pikiran kita juga rileks, tenang dan mudah menasehati dirinya sehingga bisa membuat keputusan yang lebih baik, menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang lebih baik, mengelola hubungan sosial yang lebih baik, karena pikirannya menjadi tenang, mengelola napas dengan baik yang disebut dengan Pranayama.
Dalam tahapan-tahapan yoga disebut dengan asana yakni sikap tubuh yang baik yang lurus yang rileks gembira, atau tanpa tekanan, tapi kita mendapatkan sehat melalui latihan-latihan asana, karena tubuh dipaksa untuk lurus konsentrasi, napas menjadi rileks.
Mengikuti tubuh dan napas lebih gampang diatur sehingga pikiran menjadi lebih tajam. Pikiran yang teratur terkendali yang gembira, dan rileks memberikan hasil kerja keputusan-keputusan dan memberikan inspirasi menjadi kreatif untuk berkarya, tutur Dr. Wididana yang setahun terakhir mengintensifkan latihan yoga di masing-masing satuan kerja dan unit usaha bisnis di bawah perusahaan PT Karya Pak Oles Grup.linktr.ee/pakolescom