Revolusi Di Sektor Peternakan

0
203
Petani sedang memberi sapi pakan rumput di kawasan Klungkung-Bali.

Oleh: I Gusti Ketut Riksa *)
Pertanian masa kini, berbeda dengan pertanian jaman dulu. Lebih khusus lagi di sektor peternakan. Perbedaan itu sangat jelas bila kita melihat situasi di pedesaan. Saya sangat merindukan peternakan jaman dulu karena yang memelihara ternak jaman dulu tidak terbatas pada petani saja, namun yang berprofesi sebagai pegawai negeri, pedagang, guru ikut mengisi waktunya untuk beternak, dengan demikian kehidupan di pedesaan pun sangat produktif.

Jaman dulu laki-laki di pedesaan-selalu memelihara sapi, sementara ibu-ibunya memelihara babi, ayam, bebek, entok selalu ada di desa, kehidupan beternak jaman dulu sudah menjadi jalan hidup bagi semua penduduk pedesaan.

Banyak pemilik sapi memandikan sapinya di sungai yang melalui jalan desa. Dalam perjalanan ke sungai, sapi bersama pawangnya selalu memperlihatkan kebolehannya sambil berlari santai, dimana ekor sapinya tegak lurus keatas, kepalanya menengadah menghadap ke atas dan langkahnya pun teratur, semua itu sangat menyenangkan bagi yang melihatnya.

Setelah terjadi revolusi besar-besaran di bidang peternakan, petani gurem kalah bersaing dengan pemodal besar, ternak sapi menjadi jarang adanya di pedesaan dan berpindah ke kandang koloni yang bukan milik petani. Ini berarti bahwa pertanian menjadi kekurangan bahan organik sementara di kandang koloni terjadi pencemaran, lingkungannya menjadi terputus antara pertanian dan peternakan.

Dengan adanya teknologi Effektive Microorganisms (EM), di perkotaan pun dimungkinkan untuk beternak sapi maupun babi karena limbahnya bila disiram dengan EM, tidak akan menyebabkan pencemaran bahkan menjadi pupuk yang berkualitas. Selain itu, ternaknya menjadi sehat, lincah, tidak stres, kualitas daging menjadi prima, lalat pun berkurang.

Oleh sebab itu semprotkanlah EM dikandang di luar kandang di rumah tangga bahkan di kamar-kamar sekurang-kuranya sekli dalam seminggu agar lingkungan menjadi antioksidatif, ternak dan segenap anggota keluarga pun menjadi sehat, karena pathogen dan polutan lainnya telah dinetralisir oleh EM.

Yang menyebabkan saya rindu selain atraksi sapi yang disebutkan di atas, dimana anak-anak setelah makan siang berkumpul di bawah pohon besar untuk memperlihatkan kebolehan burung kesayangannya secara bergantian. Burung-burung itu dibawa pemiliknya ke arena tanpa sangkar yang ditenggerkan di atas sebilah bambu.

Saat memamerkannya burung itu dilepas untuk terbang dan berputar-putar sekitar pohon tanpa hinggap diranting-ranting; setelah dipanggil oleh pawangnya burung itu turun ke bawah, hinggap lagi di sebilah bambu yang telah disiapkan. Lamanya burung itu terbang berputar-putar disekitar sutu menit dan selanjutnya turun kembali kepawangnya.

Beberapa diantaranya melepas burungnya dua ekor hanya satu yang diikat dengan benang yang satu lagi terbang mengitari yang terikat. Mereka turun ke pawangnya secara bersamaan. Jenis burung-burung itu antara lain: burung gelatik, perit. petingan, bondol dan lainya. Inilah yang saya rindukan sementara sekarang tidak adalagi atraksi itu.https://linktr.ee/em4

*) Staf Ahli PT Songgolangit Persada dan Instruktur Institut Pengembangan Sumber Daya Alam (IPSA) Bali.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini