Mahasiswa Program Studi (Prodi) Agroteknologi Semester IV Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana Kupang, Nusa Tenggara Timur kembali melakukan praktikum membuat pupuk organik bokashi dengan memanfaatkan sentuhan teknologi Effective Microorganisme 4 (EM4) pertanian di Kelurahan Bakunase II, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang.
Yohanes Franyklino Neranai, mahasiswa kelas Agroteknologi 4 menjelaskan, membuat pupuk organik bokashi itu menggunakan alat antara lain sekop, parang, pisau, alat, balok untuk mencacah, timbangan, terpal, ember, alat pengaduk (centong), alat semprot semi otomatis untuk menyimpan larutan EM4 Pertanian.
Sedangkan bahannya terdiri atas 100 kg tanah yang sudah dicampur kotoran sapi, 25 kg sekam padi bakar,30 kg daun kirinyuh, 30 kg dedaunan kering, 30 kg daun gamal, 50 kg serbuk kayu yang halus, 30 kg daun keladi, 25 kg batang pisang, 25 kg batang jagung, sisa-sisa sayuran organik, larutan EM4 dan gula pasir 1 kg.
Langkah kerja pembuatan pupuk bokashi sangat praktis yakni campurkan semua bahan yang sudah dicacah dan aduk hingga merata menggunakan sekop. Encerkan larutan EM4 (sebanyak 10 tutup botol bagian luar dari EM4) ke dalam ember yang berisi 10 liter air dan 1 kg gula pasir, lalu diaduk secara merata menggunakan alat centong/pengaduk dan didiamkan selama 20 menit. Setelah 20 menit larutan EM4 tersebut disaringkan dan dimasukkan ke dalam tangki.
Kemudian percikan secara perlahan-lahan pada campuran bahan tersebut sambil diaduk menggunakan sekop sampai merata. Atur kelembaban hingga mencapai 30-40%. Untuk memperkirakan tingkat kelembaban, kepalkan campuran hingga bisa menggumpal tetapi tidak sampai mengeluarkan air. Apabila kelembabannya kurang, tambahkan air secukupnya.
Lalu tutup rapat dengan terpal, diamkan hingga 7-21 hari. Kontrol suhu fermentasi hingga maksimal 45 derajat celcius, apabila melebihi suhu tersebut, aduk dengan sekop agar suhunya turun. Setelah 21 hari, biasanya pupuk bokashi sudah terbentuk dan bisa diaplikasikan langsung.https://linktr.ee/em4