Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler angkatan ke 77 Kelompok 64 UIN Walisongo Semarang turut serta dalam pembuatan fermentasi pakan kambing yang dilakukan oleh perangkat Desa Pasuruhan Kidul.
Pakan kambing menggunakan teknologi tepat guna dari tanaman jagung yang diolah secara fermentasi anaerob. Fermentasi anaerob adalah proses produksi energi dalam sel dengan keadaan tanpa oksigen, baik dengan penambahan atau tanpa penambahan bahan. Tempat fermentasi yang digunakan adalah tong berukuran 250 liter, 1 tong biasanya habis dalam 3 hari untuk 49 ekor kambing.
Menurut Ahmad Noor, Kadus II Desa Pasuruhan Kidul. Kelebihan dari teknologi tepat guna pakan kambing ini yaitu lebih hemat dan efisien, kotoran kambing tidak bau dan kita tidak perlu mencari rumput setiap hari. Sedangkan kekurangannya adalah susahnya mencari bahan utama pakan dalam jumlah banyak seperti tanaman jagung, padi, kacang hijau, atau rumput pakchong.
Kemudian untuk minum kambing menggunakan air garam. Pada dasarnya, pembuatan pakan ternak teknologi tepat guna seperti halnya proses fermentasi pada umumnya. Adapun bahan-bahan yang digunakan yakni pakan hijau/limbah sisa panen, pakan konsentrat, EM4 dan sari tebu.
Pakan kambing menggunakan teknologi tepat guna dari tanaman jagung yang diolah secara fermentasi anaerob dengan melalui proses awal pembuatan, yaitu rumput dikeringkan terlebih dahulu, kemudian dihaluskan menggunakan alat penggiling, lalu dicampur dengan konsentrat, dapat berupa bekatul, onggok dari ampas tapioka, jagung, ampas tahu, dan lain-lain.
Lalu diberi EM4 dan sari tebu. Setelah semua bahan tercampur dengan rata, dimasukkan kedalam tong dan dipadatkan supaya tidak ada oksigen didalamnya. Kemudian ditutup rapat selama 3 minggu. Pakan siap digunakan.https://linktr.ee/em4