Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Gerakan Wanita Sejahtera Provinsi Bali bekerja sama dengan Persatuan Istri Dokter Hewan Indonesia (PIDHI) setempat mengadakan kegiatan sosial “berbagi kasih” ke Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Wana Seraya, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yang bernaung di bawah Dinas Sosial Provinsi Bali.
Kunjungan sosial kedua organisasi wanita berbagi dengan menyerahkan bantuan kepada 31 orang lanjut usia (lansia) penghuni panti asuhan berupa sarung tangan, tisu, pempes dan kebutuhan sehari-hari lainnya.
Kunjungan sosial tersebut melibatkan puluhan pengurus kedua organisasi wanita yang dipimpin Ketua DPW GWS Provinsi Bali Komang Dyah Setuti, S.Sn, M.Ikom dan Ketua PIDHI Putri Damriyasa yang kedatangannya disambut Kepala UPTD Pelayanan Sosial Dinas Sosial P3A Provinsi Bali, Dewa Ayu Eka Putri.
Ketua DPW GWS Provinsi Bali, Bali Komang Dyah Setuti menjelaskan, kegiatan sosial kali ini dalam memperingati hari Kebangkitan Nasional 20 Mei sekaligus menyambut kepengurusan baru untuk periode kedua kalinya.
Kunjungan berbahagia kali ini merupakan rangkaian kegiatan sosial yang telah dilaksanakan sebelumnya, yang telah mendapat apresiai dan perhatian positif dari masyarakat luas. Tradisi dan kebiasaan berbagi itu lebih diintensifkan dalam kepengurusan selanjutnya.
“Kami mengadakan kegiatan bakti sosial dengan harapan mampu memberikan manfaat kepada orang lain. Semasih kita mampu mari kita ulurkan tangan untuk membantu bapak-ibu lansia penghuni panti sosial,” harap Komang Dyah Setuti
Sementara Putri Damriyasa menambahkan, sinergi dengan DPW GWS Bali untuk bersama-sama peduli memberikan bantuan, motivasi dan hiburan kepada lansia penghuni panti Tresna Werdha Wana Seraya.
“Kunjungan kami sangat direspon dan diharapkan oleh para lansia penghuni Panti Tresna Werdha Wana Seraya yang berasal dari delapan kabupaten kota di Bali, termasuk ada yang dari luar Bali,” ujarnya.
Sedangkan Kepala UPTD Dewa Ayu Eka Putri memberikan apresiasi, penghargaan dan menyambut baik kunjungan sosial dari dua organisasi wanita yang mampu memberikan motivasi agar para lansia lebih bersemangat dan senang menjalani kehidupan di panti sosial tersebut.
Penghuni panti seluruhnya 31 orang laki dan perempuan yang berasal dari seluruh kabupaten/kota di Bali termasuk ada dari luar Bali dari kapasitas seluruhnya sebanyak 50 tempat tidur.
Lansia penghuni panti asuhan tersebut seluruhnya adalah orang tua tergolong terlantar karena tidak mempunyai keluarga atau anak saudara. Para pengurus kedua organisasi wanita tersebut sempat menghibur dengan menyanyikan beberapa lagu, menyanyi bersama dan ada penghuni panti yang bercerita tentang masa lalu serta menyanyikan lagu zaman penjajahan Jepang yang ternyata mampu mempesona.linktr.ee/pakolescom