Ida Bagus Ketut Oka memetik buah jeruk yang dibudidayakan secara organik dengan sentuhan EM4.

Ida Bagus Ketut Oka, sosok pria enerjik asal Desa Sanur, Denpasar yang menggeluti bisnis pariwisata yakni pemilik “Restoran Grup” tertarik menekuni perkebunan jeruk organik di atas lahan seluas 2,4 hektar di Bayung Gede, Penelokan, Kintamani, Kabupaten Bangli.

“Saya mengembangkan tujuh jenis jeruk sepenuhnya menggunakan pupuk organik cair, pupuk padat Bokashi Kotaku dan Effective Microorganisme 4 (EM4) pertanian,” kata Ida Bagus Ketut Oka ketika menerima kunjungan tim youtube Em Indonesia Official PT Songgolangit Persada (SLP).

Kunjungan tim tersebut dipimpin Kepala Pemasaran Cabang Bali Irkham Rosidi disertai Staf Ahli PT SLP Ir. I Gusti Ketut Riksa dan Manajer Pak Oles Green School, Ir. Koentjoro Adijanto.

Ia menuturkan, sebagai petani jeruk yang tergolong baru sejak tahun 2019 atau 3,5 tahun silam tidak mempunyai pengalaman, keahlian dan keterampilan khusus dalam budidaya tanaman jeruk.

“Saat itu saya langsung memesan 50 ton pupuk organik padat Bokashi Kotaku untuk memupuk 1.600 pohon tanaman jeruk pada hamparan lahan seluas dua hektar,” kata Ida Bagus Oka.

Dengan dibantu dua orang pekerja, tanaman jeruk tumpang sari dengan tanaman cabai, kool, sawi, terong dan sayur mayur kebutuhan sehari-hari dirawat dengan pupuk organik cair dan padat sentuhan EM4 untuk memfermentasi limbah organik menjadi pupuk padat dan pupuk cair.

Setelah pemupukan awal menggunakan pupuk organik tahun 2019, menyusul Covid-19, perawatan kebun sedikit terganggu dan dilanjutkan dalam tahun 2021 dan 2022.

Tujuh jenis jeruk yang ditanam pada hamparan seluas 2,4 hektar terdiri atas jenis jeruk siam, selayar, jeruk peras, jeruk nipis, jeruk Bali dan lemo berkat pemeliharaan intensif menggunakan EM4, pupuk organik padat Bokashi Kotaku, pupuk organik cair Bokashi, kini sudah panen dengan buah besar, mulus dengan rasa manis dan banyak air.

Kebun jeruk dengan perawatan intensif pada lahan setengah hektar tahap-tahap awal mampu menghasilkan dua ton jeruk dan panen berikut meningkat dua kali lipat bahkan lebih bisa mencapai lima ton, tutur Ida Bagus Oka.https://linktr.ee/em4

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini