Muhammad Minan, petani muda asal Desa Sumberarum, Kecamatan Ngraho, Kabupaten Bojonegoro , Provinsi Banten membuat pupuk organik cair Mol-POC. Pupuk cair yang dibuatnya sudah diuji di Dewan Riset Daerah (DRD) Bojonegoro.

Pupuk cair yang dibuatnya itu berawal dari keresahan para petani terkait harga maupun persediaan pupuk menjelang musin tanam. Pemuda kelahiran 15 Oktober 1992 itu berinisiatif membuat pupuk sendiri dengan berbahan dasar urin kelinci. Ia mulai membuat pupuk organik sejak satu tahun yang lalu.

Bahan dasar yang digunakan adalah bahan-bahan dari lingkungan sekitar, diantaranya urin kelinci, leri (air tajin), air kelapa, buah nanas yang sudah dihaluskan, tetes tebu dan Effective Microorganism 4 (EM4). “Saya membuat pupuk organik sendiri sudah satu tahun yang lalu, dan untuk sementara ini saya gunakan sendiri.

Namun tanggal 21 Oktober 2020 baru menyerahkan sample pupuk organik cair ke Dewan Rset Daerah (DRD) Bojonegoro, dan “alhamdulillah, hasilnya sudah keluar dan menunjukkan bahwa kandungan yang terdapat dalam pupuk organik cair tersebut dapat digunakan untuk tanaman,” katanya saat ditemui di rumahnya.

Bahan dan prosesnya pun terbilang mudah. Setelah bahan seperti urin kelinci, leri (air tajin), air kelapa, buah nanas yang sudah dihaluskan, tetes tebu dan Effective Microorganism 4 (EM4) dicampur dalam satu wadah kemudian difermentasikan selama 7-10 hari dan sudah siap untuk digunakan.

Muhammad Minan menjelaskan, bahwa bahan-bahan organik yang digunakan sebagai bahan baku POC tidak hanya berfungsi untuk menghasilkan berbagai nutrisi bagi tanah dan tanaman, namun juga akan mempertahankan jumlah udara yang terkandung dalam tanah (aerasi).

“Dengan demikian tanah dengan bahan organik yang tinggi tidak akan mudah mengalami pemadatan atau pengerasan,” terangnya. Hal ini tentu akan menguntungkan tanaman karena akan meningkatkan jumlah oksigen yang tersedia di dalam tanah. Unsur-unsur organik pada POC juga akan berperan penting dalam proses penyerapan air dan sinar matahari bagi tanah serta membuat tanah menjadi lebih subur.

Lanjut Minan menjelaskan, petani perlu memikirkan tujuan jangka panjang. Penggunaan pupuk kimia secara terus menerus akan membuat rusak struktur tanah. Oleh sebab itu penggunaan pupuk organik cair ini dapat meningkatkan unsur hara tanah dan dapat mengembalikan struktur tanah.

“Kedepannya semoga akan semakin banyak petani yang mulai menggunakan pupuk organik cair,” pungkasnya seperti tayang di web Pemkab Bojonegoro.(FIF/Kominfo).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini