Oleh: I Ketut Sutika
Minyak Oles Bokashi yang diluncurkan tahun 1997 atau 26 tahun yang silam, berawal diracik dari sebuah bangunan sederhana di Desa Bengkel, Buleleng, daerah pesisir utara Pulau Bali, yang berjarak sekitar 75 km barat laut Kota Denpasar, kala itu belum ada fasilitas listrik, internet, media sosial dan kemajuan teknologi canggih lainnya.
Minyak Bokashi merupakan hasil pengembangan produk Lengis Arak Nyuh yang ditemukan oleh Dadong Bandung (Nenek Pak Oles) semasa hidupnya sekitar 100 tahun antara tahun 1880-1980. Lengis Arak Nyuk itu kemudian menjadi inspirsi bagi Gede Ngurah Wididana yang akrab disapa Pak Oles untuk memformulasikan menjadi Minyak Oles Bokashi dengan sentuhan teknologi Effetive Microorganisme (EM) yang dipelajarinya di Jepang setelah menyelesaikan pendidikan di Fakultas Pertanian Universitas Udayana.
Minyak herbal asli Bali yang mempunyai multi khasiat itu antara lain membantu meringankan pegal linu, meredakan bisul, gatal dan bengkak akibat gigitan serangga serta sebagai campuran mandi rempah untuk mengurangi bau tidak sedap yang sudah dimanfaatkan dan dikenal secara meluas di pasaran lokal Bali, nasional dan mancanegara.
Minyak Oles Bokashi juga cocok sebagai minyak pijat bagi yang sering mengalami kaku otot dan pegal linu karena aktivitas berat dalam bekerja. Minyak Bokashi kaya manfaat berkat di dalamnya terkandung beragam ekstrak tanaman berkhasiat obat warisan nusantara.
Direktur Utama PT Karya Pak Oles Tokcer, sebuah perusahaan swasta nasional yang berbasis obat-obatan tradisional yang merupakan terbesar di Bali atau ketiga tingkat nasional, Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr merasakan waktu berlalu begitu cepat, rasanya baru saja.
Minyak Bokashi selama 26 tahun itu telah, sedang dan dirasakan manfaatnya dan multi khasiatnya oleh empat generasi, dari kumpinya umur (0-5 tahun), cucunya (25-35 tahun), anaknya (umur 50-60 tahun), dan kakek kumpinya ( umur 80-90 tahun).
Alumnus Faculty Agriculture University of The Ryukyus Okinawa, Jepang memperoleh data pengguna Minyak Bokashi dari hasil survei pemasaran di Wilayah Bali, dengan metode sampling dan tanya jawab langsung kepada konsumen di pasar, tempat pameran, konter, toko modern.
Untuk siapakah konsumen membeli Minyak Bokashi? Jawabannya berbagai jenis, ada untuk diri sendiri, untuk bapak/ibu, nenek, kakek, cucu, kumpi. Mereka membeli Minyak Bokashi juga ada untuk oleh-oleh keluarga, untuk orang sakit, bahkan banyak untuk dijual lagi.
Satu pertanyaan tentang untuk apa membeli Minyak Bokashi? Mereka menjawab: “Untuk kesehatan keluarga.” Maka terjawab sudah pertanyaan tentang alasan konsumen membeli Minyak Bokashi adalah karena untuk kesehatan keluarga.
Hasil penelitian tersebut sangat bermanfaat bagi tim pemasaran Pak Oles, agar lebih fokus dalam melayani konsumen dan menentukan strategi pasar selanjutnya.
Tim pemasaran Produk Ramuan Pak Oles yang menjangkau seluruh daerah di Indonesia mengusulkan branding baru bagi produk Minyak Bokashi, “Untuk Kesehatan Keluarga, Pasti Tokcer.” Jika ada tim peneliti (dosen, mahasiswa) yang ingin meneliti lebih jauh tentang respon konsumen terhadap pemasaran Minyak Bokashi untuk empat generasi, kami sangat mendukung. Semoga bermanfaat,” tutur Pak Oles.
Respon Masyarakat
Sementara Kepala Pemasaran Produk Ramuan Pak Oles Cabang Bali, Made Subagia menilai, masyarakat Bali, berbagai daerah di Indonesia bahkan mancanegara memberikan respon positif terhadap produk PT Karya Pak Oles Tokcer.
Produk Ramuan Pak Oles, khususnya Minyak Bokashi telah dikenal dan dimanfaatkan masyarakat luas di pasaran lokal Bali, nasional dan dunia internasional. Respon masyarkat luar biasa terhadap Minyak Bokashi dan Produk Ramuan Pak Oles lainnya, itulah yang membedakan dengan produk lain secara umum, yang telah dirasakan khasiat dan manfaatkan oleh generasi ke generasi berikutnya secara berkesinambungan.
Oleh sebab itu konter yang tersebar hampir di seluruh daerah di Indonesia yang bernaung di bawah cabang pemasaran di seluruh nusantara sekaligus berfungsi sebagai pusat informasi Produk Ramuan Pak Oles, sekaligus tempat penjualan produk Industri Obat Tradisional (IOT) PT Karya Pak Oles Tokcer.
Di Bali saja ada 12 konter yakni di Denpasar lima unit, Karangasem, Bangli, Negara, Klungkung, Tabanan Seririt, Singaraja (Buleleng). Khusus di Denpasar terdapat lima konter yang menjual seluruh jenis Produk Ramuan Pak Oles tersebar di Jalan Komodo, Letda Kajeng, Jalan Pendidikan, Jalan Waribang dan di kantor pusat Jalan Nusa kambangan.
Diantara kelima konter tersebut yang paling potensial adalah konter di Jalan Komodo yang lokasinya sangat strategis mudah dijangkau dari semua arah yang bersebelahan dengan RSUP Prof Gede Ngoerah dengan hasil penjualan yang semakin membaik dari bulan ke bulan berikutnya.
Konter tersebut merupakan bekas kantor pusat PT Karya Pak Oles Tokcer yang kini telah pindah ke Jalan Nusa Kambangan, Denpasar yang kondisinya lebih luas dan representatif.
Konter yang dibuka dalam dua tahap yakni siang, sore dan malam hari senantiasa mendapat kunjungan masyarakat setempat maupun wisatawan saat menikmati liburan di Bali yang diantar oleh pramuwisata (gaidenya).
Demikian pula empat konter lainnya senantiasa dikunjungi masyarakat sekitarnya, maupun konsumen setia Produk Ramuan Pak Oles meskipun mereka bermukim jauh dari lokasi konter tersebut.
Masing-masing konter menjual semua jenis Produk Ramuan Pak Oles antara lain Minyak Oles Bokashi, Bokashi Care dengan tiga jenis aroma, Balsem Bokashi, Minyak Tetes Bokashi, Madu Geruh Bokashi, Madu Rocky, Madu Resi. Madu Jamur, Masker Madu Hitam, Parem Lantik. Krim Saribing, Kopi bubuk Bukit Hexon, Teh Herbal Bukit Hexon yang terdiri atas 15 jenis.
Selain itu juga menjual pupuk organik padat Bokashi Kotaku dan pupuk hauati Effective Microorganisms (EM4) pertanian, peternakan, perikanan dan limbah produksi PT Songgolangit Persada yang bernaung di bawah bendera PT Karya Pak Oles Grup.
Didaftarkan di Empat Negara
Minyak Oles Bokashi, produk unggulan PT Karya Pak Oles Tokcer yakni merek sebagai karya kreatif untuk kekayaan intelektual tak benda berfungsi untuk menggaransikan produk, memberikan jaminan kualitas, legalitas dan kebanggaan konsumen sudah berhasil didaftarkan di empat negara, yakni Indonesia, Thailand, Singapura dan Malaysia.
Minyak Oles Bokashi dalam perkembangan selanjutkan menyusul akan didaftarkan ke China, Jepang, Eropa, Amerika dan Australia. Gede Ngurah Wididana sosok pria enerjik yang mempunyai wawasan dan pandangan jauh ke depan itu mengibaratkan hidup adalah perubahan, karena semua yang ada di dunia ini pasti berubah. Bagi mereka yang tidak bisa mengikuti perubahan akan ditinggalkan atau punah. Perubahan bisa terjadi secara cepat atau lambat. Perubahan yang cepat menyebabkan kita terkejut, perubahan yang lambat menyebabkan kita terlena.
Contohnya Lengis Arak Nyuh yang ditemukan oleh Dadong Bandung, sebagai ramuan minyak fermentasi tanaman obat yang difermentasi secara alami di atas tungku dapur, mengalami perubahan yang sangat lambat sampai dengan tahun 1997 (hampir mendekati 100 tahun) untuk berubah (bertransformasi) menjadi Minyak Bokashi.
Jika tidak ada usaha untuk mengikuti perubahan zaman, maka besar kemungkinan Lengis Arak Nyuh dilupakan atau ditinggalkan oleh masyarakat. Perhatian tentang tanaman obat berdasarkan usada Bali baru dimulai oleh Pak Oles sejak 1990, saat berkunjung ke Gedong Kertya di Singaraja. Selanjutnya membaca banyak lontar usada yang sudah dialih aksarakan menjadi bahasa huruf latin, sehingga mudah mengerti. Dari informasi berbagai jenis tanaman obat itulah Pak Oles mulai mengoleksi jenis-jenis tanaman obat yang ada di masyarakat Bali.
Akhirnya baru meneliti tentang Lengis Arak Nyuh yang ditemukan oleh Dadong Bandung dan mentransformasikannya dengan menambah teknologi fermentasi Effective Microorganisms (EM) menjadi produk baru yang disebut Minyak Bokashi.linktr.ee/pakolescom