Buah naga yang dirawat dengan menggunakan pupuk organik yang difermentasi dengan teknologi Effective Microorganisms (EM4) rasanya lebih manis, segar dan berbebas dari residu kimia.
Penggunaan pupuk organik sentuhan EM4 telah trbukti mampu menghasilkan buah naga yang teksturnya lebih besar dan rasanya lebih manis dibandingkan dengan budidaya buah naga menggunakan pupuk kimia sintetis.
Kebun tanaman buah naga milik Bapak Sujarwo (54) Dari Dusun Kaliwungu, Desa Kedungwungu, Kecamatan Tegal Delima, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur misalnya tumbuh subur, berkat mengunakan pupuk organik dari kotoran ternak yang difermentasi EM4.
Pria enerjik yang akrab disapa Mr. Wo ini mengatakan, pihaknya memanfaatkan kotoran ternak sapi yang dipelihara dicampur dengan berbagai bahan lainnya seperti ampas dari sisa pakan ternak yang berasal dari berbagai jenis hijauan yang sangat baik untuk dijadikan bahan pupuk organik.
Sujarwo yang merupakan owner PT. Tunas Abadi Indoagro Banyuwangi memang memiliki hobi bertani dan mengelola lahan cukup luas sekitar 15 hektar yang terseber di 20 lokasi kawasan Tegal Delimo, Banyuwangi.
Mr. Wo menambahkan, pihaknya memelihara belasan ekor sapi pedaging yang setiap hari menghasilkan kotoran dan kencing sangat banyak sehingga dapat menghasilkan pupuk organik padat dan pupuk organik cair yang difermentasi menggunakan EM4 dari PT. Songgolangit Persada.
Menggunakan pupuk organik dengan fermentor EM4 tanaman buah naga yang ia budidaya tumbuh subur dan sehat. “Bisa dilihat, tanaman buah naga di sini sangat subur, ini karena secara rutin saya pupuk menggunakan pupuk organik yang difermentasi dengan EM4,” ujarnya kepada tim Youtube EM saat berkunjung ke kebunnya baru-baru ini.
Selain itu, Mr. Wo juga menggunakan cahaya lampu listrik untuk merangsang tanaman buah naga agar dapat berbuah tidak bergantung pada musim. Karena pada umumnya tanaman buah naga perlu penyinaran sinar matahari selama 13 jam setiap harinya. Karena dalam sehari hanya mendapat penyinaran selama 12 jam ini perlu disiasati dengan menggunakan lampu pijar.
“Dengan bantuan penyinaran lampu listrik di sekitar tanaman buah naga, akan merangsang tanaman untuk mengeluarkan bunga lebih banyak. Selain itu buah naga akan berbunga tidak mengenal musim,”ujarnya. Saat ini hampir setiap petani buah naga di Banyuwangi menggunakan lampu untuk memacu produksi buah naga.
Buah naga yang di budidayakan secara organik menghasilkan buah yang cukup besar, warna yang terang dan rasa yang manis. Selain itu juga sangat aman untuk dikonsumsi. https://linktr.ee/em4