Mokichi Okada, pelopor pertanian organik dengan lima prinsip utama di Jepang sekaligus dikenal sebagai pemimpin rohani (Meishu Sama) yang dihormati dan memiliki banyak pengikut.
“Mokichi Okada mengajarkan bahwa, setiap orang memiliki tubuh rohani yang berintegrasi dengan tubuh jasmani. Dengan membersihkan tubuh rohani sekaligus dapat membersihkan tubuh jasmani,” kata Staf Ahli PT Songgolangit Persada, Ir. I Gusti Ketut Riksa.
Ia yang merangkap sebagai instruktur Effective Microorganisms (EM) pada Institut Pengembangan Sumber Daya Alam (IPSA) Bali itu menambahkan, Mokichi Okada sampai setengah baya menderita berbagai penyakit seperti penyakit mata, tenggorokan, paru, demam dan tipus.
Namun Mokichi Okada mampu menyembuhkan sendiri penyakit yang dideritanya dengan berpantang makan daging (vegetarian) melalui pertanian organik dan ramah lingkungan yang dipeloporinya.
Gusti Ketut Riksa menambahkan, pertanian akrab lingkungan diyakni dapat menghasilkan makanan sehat dan bersih yang mampu meningkatkan getaran rohani ke tingkat yang lebih tinggi.
Mokichi Okada bersama JL Rodale kemudian tahun 1942 mengeluarkan konsep tentang tanah sehat. Mereka mengungkapkan sebagai akibat dari penggunaan pupuk kimia, tanah pertanian telah menjadi hamparan lahan-lahan pertanian yang sakit.
Bagi mereka hanya tanah yang sehat dapat menumbuhkan tanaman yang sehat, hanya tanaman yang sehat mampu memberikan kesehatan kepada manusia dan hewan.
Seiring perjalan waktu kesimpulan Mokichi Okada bersama JL Rodale menjadi sebuah bukti kebenaran. Mokichi Okada sebelumnya harus rela dikucilkan kalangan birokrasi dan peneliti di Jepang tahun 1935 ketika berkembang pesat teknologi kimia yang menjadi idola sebagian besar masyarakat negeri Sakura.
Beberapa kalangan hingga sekarang tetap menghormatinya, bahkan lokasi makam Mokichi Okada menjadi salah satu tempat yang banyak menyedot perhatian umat manusia dari belahan dunia untuk mengunjunginya.https://linktr.ee/em4