Wayan Suwirya: Kehidupan Manusia Sesungguhnya Sempurna

0
126
Wayan Suwirya memberikan materi bertajuk “Berpikir Positif Berdamai Dengan Hati" kepada perserta Buleleng Yoga Festival di Villa IPSA.

Seorang Penekun Yoga, Wayan Suwirya, Cht mengungkapkan, kehidupan manusia sesungguhnya sangat sempurna adanya, karena tidak ada yang menyamakan satu sama lainnya, meskipun saudara kandung dalam kelahiran yang kembar.

“Di alam semesta itu tidak ada pasangan yang sama persis, walaupun saudara kembar.  Berarti kita semua sangat-sangat berbahagia, cuma kita sering melecehkan dan melemahkan pikiran sendiri, bahwa selalu mengalami kekurangan atau kelemahan,” kata Suwirya ketika tampil sebagai pembicara pada Work shop rangkaian “Buleleng Yoga  Festival” di Villa IPSA Desa Bengkel, Busungbiu, Kabupaten Buleleng.

Dalam kertas kerja berjudul “Berpikir Positif Berdamai Dengan Hati”, Wayan Suwirya (63) dari Denpasar itu menjelaskan, berpikir positif adalah memikirkan hal-hal yang baik yang bermanfaat dan berguna untuk kehidupan diri sendiri maupun orang lain.

Kehidupan manusia terdiri atas tiga badan yakni badan pisik, badan pikiran dan badan roh, yang ketiganya saling menyatu, tidak terpisahkan satu sama lainnya. Dalam badan juga ada pikiran yakni rasa bahagia.

Wayan Suwirya, pensiunan seorang  guru pendidik sekolah formal menambahkan, rasa bahagia itu ada dalam diri yakni dalam badan pisik dan dalam badan pikiran, sekaligus dalam pikiran itu juga terdapat perasaan senang dan bahagia.

Fokus pada badan pikiran, segala sesuatunya berawal  dari pikiran, kalau ingin merubah diri (menset) mulai dari pikiran yang mendominasi, misalnya saat ditagih hutang akibat lama meminjam di bank yang tidak pernah membayar.

Saat ditagih tentang hutang ketiga badan yakni badan pisik, badan pikiran dan badan roh mengalami hal yang sama ingin membayar, keluar dari masalah yang dihadapi tersebut yakni bagaimana cara membayar utang. Disana secara otomatis berkumpul rasa, perasaan dan belit sistem (sistem buta).

Wayan Suwirya sejak pensiun tiga tahun lalu mengaku, melayani terapi pikiran dan olah pikir secara cuma-cuma mengungkapkan rasa bahagia itu sebenarnya ada dalam diri umat manusia yang tidak perlu dibeli.

Tugas dan kewajiban kita dalam kehidupan agar bisa hidup bermakna harus berbagi , karena berbagi itu sangat indah,  kita merasa saling dekat satu sama lainnya dan sama-sama untuk menumbuhkan kesadaran berekspresi, berkarya dan berkreativitas yang berguna, ujar Wayan Suwirya. linktr.ee/pakolescom

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini