Gulma Air dan Jerami Sentuhan EM Suburkan Tanaman

0
189
Jerami yang difermentasi dengan EM sebagai pupuk bokashi sangat baik untuk menyehakan tanah dan menyuburkan tanaman.

Oleh: Ketut Sutika

Penggunaan pupuk kimia secara terus menerus dapat membuat tanah menjadi mengeras dan kehilangan porositasnya akibat meningkatnya kadar asam dalam tanah.

Untuk mengatasi hal itu pada tanah yang menjadi media utama untuk mengembangkan pembangunan pertanian dalam arti luas dapat menggunakan pupuk organik dari gulma air, dan limbah pertanian difermentasi menjadi pupuk organik padat dengan sentuhan Effective Microorganisme 4 (EM4).

“Gulma air menurut hasil penelitian mengandung nitrogen yang luar biasa untuk menyuburkan tanah dan tanaman yang ada di atasnya,” tutur Pembicara utama Rizali Anshar, SST. MM, pada Webinar mengusung tema “Tanaman Subur dan Lebat Tanpa Boros Biaya” melibatkan 217 peserta sahabat tani lintas nusantara.

Rizali Anshar, SST. MM adalah seorang penyuluh pertanian lapangan (PPL) di Kalimantan Selatan, sekaligus pemilik channel youtube Penyuluh Pertanian Lapangan yang mempunyai  lebih dari 50.000 pengikut.

PT Songgolangit Persada, agen tunggal yang memproduksi dan menjual EM4 pertanian, EM4 Perikanan, EM4 Peternakan dan EM4 limbah ke seluruh daerah di Indonesia yang mendapat lisensi dari EMRO Jepang, dalam Webinar kali ini berkolaborasi dengan Rizali Anshar.

Sosok anak muda yang enerjik yang baru berusia 33 tahun itu menjelaskan, gulma air yang tumbuh di persawahan pada saat tanaman padi masih kecil, belum banyak petani dan masyarakat mengetahui manfaatnya, padahal sangat baik untuk menyuburkan tanah dan tanaman.

Pupuk organik yang ada unsur gulma air memiliki nutrisi yang dapat menyediakan unsur hara untuk tanaman, sekaligus memperbiki sifat pisik tanah menjadi lebih gembur. Microorganisme  yang berkembang dapat menyuburkan tanah secara permanen.

Demikian pula pupuk bokashi padat yang difermentasi dari limbah jerami padi sentuhan EM4 mengandung  kalium 4 persen yang sangat baik untuk pertumbuhan tanaman.

Ketika limbah jerami padi diolah dengan EM kandungan karbonnya menjadi luar biasa yang sangat baik untuk pertumbuhan tanaman. Padahal kalau jerami itu dibakar karbonnya akan naik ke udara yang dapat menyebabkan terjadinya pemanasan global.

Untuk itu petani dan semua pihak untuk selalu memanfaatkan gulma air dan jerami menjadi pupuk organik yang bermanfaat untuk kesuburan tanah dan semua jenis tanaman yang ada di atasnya.

Limbah Dapur

Rizali Anshar, PPL teladan tingkat nasional yang mendapat penghargaan dari Kementerian Pertanian tahun 2021 itu menambahkan, limbah dapur juga dapat difermentasi dengan EM4 dalam wadah tertutup selama lima hari.

Pupuk limbah dapur fermentasi EM itu menjadi nutrisi yang sangat baik bagi tanaman. Jika masing-masing keluarga dalam rumah tangga mempunyai tanaman sayur mayur dan cabai dalam media pot di lahan sempit pekarangan rumah, tentu sangat bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Hampir tidak ada yang susah dan sulit, karena semuanya ada di sekitar kita, minimal kebutuhan dapur sehari-hari tidak usah beli, karena dapat hasilkan sendiri, tutur  Rizali Anshar.

Manfaat EM

EM yang mudah didapatkan di sama saja di seluruh pelosok daerah di Indonesia dengan harga yang sangat terjangkau, mempunyai manfaat yang sangat strategis dalam menyuburkan tanah, sekaligus menstimulasi pertumbuhan tanaman, sehingga dapat berfungsi sebagai Bioprotektan.

Bioprotektan adalah microorganisms yang fokus untuk melindungi tanaman dari pathogen penyebab penyakit. Microorganisms itu terdiri atas dua jenis, yakni microorganisms yang   bermanfaat dan microorganisms merugikan (tidak bermanfaat) yang menjadi musuh dari tanaman.

Microorganisms yang bermanfaat itu disebut dengan Effective Microorganisms dan yang tidak bermanfaat atau musuh dari tanaman itu disebut dengan pathogen.

Dengan demikian kedua-duanya yakni EM dan pathogen jumlahnya harus seimbang, bayangkan misalnya EM (microorganisms  yang baik) sedikit lebih banyak pathogen menyebabkan tanaman terserang hama penyakit.

Sebaliknya ketika microorganisms seimbang akan mampu menekan perkembangan populasi  pathogen yang dapat melindungi tanaman dari serangan gangguan penyakit.

“Ibaratnya anggap kita dalam kondisi baik, badan sehat dan prima, tentu tidak mau minum obat karena kita tidak merasa sakit. Selama tubuh mampu menyerap makanan, tidak perlu minum obat,” kata Rizali Anshar.

Itulah “Tanaman subur dan lebat tanpa boros biaya”, oleh sebab itu jangan tanaman diberi pestisida jika kondisinya sudah sehat tidak ada serangan penyakit. Untuk itu dalam webinar yang berlangsung sekitar empat jam itu banyak pertanyaan dari sahabat tani nusantara antara lain, bagaimana reaksi EM4 pertanian kalau langsung diaplikasikan atau disemprotkan ke tanah.

Rizali Anshar memberikan jawaban, bahwa EM4 bisa saja langsung diaplikasi (disemprotkan ) ke tanah, dan alangkah baiknya cairan EM4 pertanian yang dituangkan dari kemasan botol warna kuning itu diaktivasi dulu agar lebih hemat dan efisien, sehingga lebih luas sasaran bisa dijangkau.

Aktivasi atau mengaktifkan (memperbanyak) EM4 dapat dilakukan seperlunya dan EM aktif itu habis digunakan dalam waktu 30 hari, karena setelah itu kekuatan microorganisms akan  menurun.

Aktivitasi EM4 itu dilakukan dengan   perbandingan 1:1:18 yakni 1 liter EM4: 1 liter molase  atau bisa juga gula merah 1 kg dan 18 kilogram air, lalu difermetasi dalam wadah tertutur selama seminggu sehingga menghasilkan 20 liter  EM4 aktif.

EM aktif  itu sebelum diaplikasikan ke tanaman atau tanah dicampur lagi dengan air 1;10 sehingga dengan EM4 aktif akan mampu menghasilkan 300 tangki, padahal kalau dengan EM4 yang baru dibeli langsung diaplikasikan hanya mendapatkan 14-15 tangki.

“Jadi pengalaman, keterampilan, termasuk wawasan dan informasi  yang diperoleh dalam webinar kali ini sangat bermanfaat untuk menjadikan tanaman subur dan lebat tanpa boros biaya,” tutur Rizali Anshar. https://linktr.ee/em4

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini