Dr. Nia: Herbal Ternak Hilangkan Ketergantungan Obat Pabrik

0
179
Dr. Drh Euis Nia Setiawati menyampaikan materi dalam webinar mengusung tema "Pemanfaatan Tanaman Obat Untuk Pengobatan Hewan Ternak"

Seorang Pakar Peternakan Dr. Drh Euis Nia Setiawati, MP menilai, penggunaan tanaman herbal berkahiat obat untuk ternak peliharaan, berfungsi untuk mengurangi ketergantungan terhadap obat pabrik serta menjadi pertolongan pertama untuk aneka jenis ternak peliharaan.

“Berbagai jenis bahan obat yang dibutuhkan untuk pertolongan agar ternak peliharaan kembali sehat, dapat diperoleh dengan mudah, karena semuanya ada di sekitar kita,”  kata Nia Setiawati,  yang juga Widya Iswara Ahli Utama Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara, Bogor ketika tampil sebagai pembicara dalam Webinar mengusung tema “Pemanfaatan Tanaman Obat Untuk Pengobatan Hewan Ternak” yang diikuti 221 peserta lintas provinsi di Indonesia.

Webinar yang digelar PT Songgolangit Persada (SLP) bekerja sama dengan Pusat Pelatihan  Institut Pengembangan Sumber Daya Alam (IPSA) Bali menampilkan tiga pembicara. Dua pembicara lainnya adalah Direktur Utama PT Songgolangit Persada Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M. Agr dan Drh. I Made Merdana MP dari Laboratorium Farmasi Veteriner, Departemen Klinik Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Udayana (Unud)  Denpasar.

Nia Setiawati menjelaskan, penggunaan obat-obatan kimiawi yang dilakukan secara terus menerus menyebabkan dalam tubuh ternak terjadi residu kimia dan yang mengkonsumsi hasil produksi ternak tersebut sedikit demi sedikit akan tertimbun dalam tubuh manusia, yang pada  akhirnya mengganggu kesehatan manusia.

Oleh sebab itu diperlukan alternatif sebagai pengganti obat buatan kimiawi yakni dengan memanfaatkan berbagai jenis tanaman obat untuk diberikan kepada ternak, guna mengembalikan kesehatannya sehingga pertumbuhan ternak kembali normal.

“Ramuan jamu herbal untuk ternak sapi misalnya dapat memanfaatkan bahan yang ada di sekitarnya dengan meramu sendiri tanpa mengabaikan kualitasnya dengan biaya yang sangat murah,” ujar Nia Setiawati.

Ia menilai, pemahaman masyarakat, khususnya peternak mengenai tumbuhan obat telah berkembang dan mereka memahami, bahwa sejauh ini penggunaan tumbuhan obat sangat aman dibandingkan dengan obat modern.

Pengelompokan manfaat tanaman obat terdiri atas a). Imunomodulator (daya tahan tubuh) contohnya : meniran, temulawak, pegagan, jahe. B). Aprodisiak (stamina/obat kuat) contohnya purwoceng, cabai jawa, pasak bumi dan lain-lain. C). Degeneratif (penyakit berat) contohnya sambiloto, temulawak, mengkudu, pegagan, kunyit, kunyit putih asitaba dan lain-lain.

Dalam tanaman obat tersebut mengandung senyawa aktif antara lain atsiri, kurkumin, flavonoid, antosianin, tannin serta alkaloid yang sangat baik untuk kesehatan hewan.

Terdapat pula pada tumbuhan seperti asam, bawang putih, beligo, damar merah, faloak, halia (zingeber officinale), jambu biji putih (psidium guajava L), kabesak/ pilang (acacia leophoea), kemangi (ocimum basilicum L), kemiri (aleurite moluccana L. willd ), kelapa (cocos nucifera linn),Kunyit (curcuma longa L), srikaya (Annona squamosa), pinang (areca catechu), cemara (casuarina equisetifolia), pisang (musa paradisiaca L), jambu biji merah (psidium guajava L), ujar ,” ujar Nia Setiawati. https://linktr.ee/em4

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini